Senin, 25 April 2011

Jika Dibiarkan Akan Mempercepat Gerakan Pembentukan KBT Di Wilayah Timur Jalan Sudah Tak Layak




Kab. Bandung. (Koran Basi)-
Kondisi jalan di wilayah timur Kab. Bandung saat ini dinilai sudah benar-benar tidak layak karena rusak parah. Jika kerusakan jalan ini terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan mempercepat gelombang gerakan masyarakat untuk pembentukan Kab. Bandung Timur (KBT).

"Melihat kondisi tersebut, kami berharap Pemkab Bandung mengakomodasi keinginan masyarakat di wilayah timur Kab. Bandung untuk fokus memperhatikan pembangunan, juga perbaikan dan pemeliharaan kerusakan jalan di wilayah timur Kab. Bandung," kata anggota Komisi C DPRD Kab. Bandung, Aep Saepulloh kepada "GM", Minggu (24/4).

Menurut Aep, perbaikan jalan tersebut kewenangannya ada di Pemkab Bandung, khususnya untuk jalan kabupaten. "Meski bukan kewajiban, jika masyarakat mau memberikan kontribusi, dipersilakan. Yang pasti, harus ada skala prioritas," katanya.

Dikatakan, hasil pantauan di lapangan, kerusakan jalan terparah menimpa jalur jalan di Rancaekek, Solokanjeruk, Cikancung, Cicalengka, Majalaya, Pacet, dan Kertasari. Ia mengatakan, dana untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan di wilayah Kab. Bandung itu sebenarnya sudah dianggarkan pemerintah terkait.

"Dananya tinggal diturunkan. Sampai saat ini, anggaran untuk perbaikan jalan belum digulirkan," katanya. Ia juga mendukung sejumlah pihak yang menyuarakan pembentukan KBT untuk melakukan pengkajian ulang.

600 km jalan rusak

Berdasarkan informasi di lapangan, ujar anggota dewan dari Partai Gerindra ini, anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan di Kab. Bandung akan dikucurkan pada Mei atau Juni mendatang. Ia mengatakan, kerusakan jalan di Kab. Bandung itu mencapai 600 km dari total keseluruhan jalan kabupaten yang mencapai 1.551 km.

"Sementara anggaran yang disiapkan pemerintah untuk memperbaiki jalan itu hanya cukup untuk 10 persen dari kerusakan jalan yang ada. Jadi ada sekitar 40 persen lagi yang belum bisa diperbaiki," katanya.

Karena itu ia mengharapkan komunikasi antara Komisi C DPRD Kab. Bandung dengan Bupati Bandung. Jangan hanya menyebut salah satu partai yang selama ini mengkritisi perbaikan jalan di Kab. Bandung.

"Untuk menyikapi kerusakan jalan itu, dewan dan Bupati Bandung harus berdialog. Cara atau teknisnya, bisa Bupati Bandung yang mengundang Komisi C atau sebaliknya Komisi C yang mengundang Bupati. Harapannya komunikasi antara lembaga legislatif dan eksekutif berjalan baik. Jangan sampai terjadi komunikasi murahan di tempat resmi atau umum," katanya.

Ia mengatakan, kerusakan jalan di wilayah timur Kab. Bandung itu akibat kekuatan jalan yang tidak seimbang dengan kendaraan yang melintasinya. "Misalnya jalan kelas C dilintasi mobil besar," katanya.

Ia juga mendorong kepada pemerintah terkait untuk membuat raperda eksekutif terkait golongan dan kelas jalan. Termasuk sinkronisasi antara Dinas Perhubungan dengan PU Bima Marga. (GM/Koran Basi)

Minggu, 17 April 2011

Puncak Darajat, Alternative Wisata Air Kab. Garut





Kab. Garut. (TGN)._ Selain dikenal dengan Dodolnya , Dombanya, Jeruknya, batiknya, dan hasil kerajinan kulit seperti Jaket,sepatu, tas, dan yang lainnya, Kab. Garut pun memiliki keindahan alam yang menakjubkan, baik pengunungan maupun pantainya yang indah, sehingga wajar jika orang menyandangkan Nama Swiss Van Java bagi Kab. Garut.

Potensi wisata pun tersebar dimana mana, wisata alam seperti Kawah Papandayan dan pantai santolo,situ bagendit, situ cangkuang, wisata religi di Kawasan Godog, maupun wisata kuliner seperti kampung sampireun.

Bagi masyarakat Jawa Barat, kota Garut terkenal dengan pemandian air panasnya yang bersumber dari gunung Guntur, tersebar di seluruh daerah Tarogong Kaler, dari yang kelas ekonomis sampai kelas atas semuanya ada. Tak mengherankan jika setiap hari minggu atau pun Liburan, Kota Garut atau pemandian cipanas Garut ramai dikunjungi pengunjung sehingga terkadang pula memacetkan arus lalu lintas.

Kepadatan pengunjung sebagai satu bukti daya tarik wisata Garut tersebut merupakan salah satu kelebihan. Namun pada sisi lain, jika kepadatan tersebut sudah melebihi kapasitas tentu saja menjadi tidak asyik dan menarik bagi pengunjung sendiri.

Untunglah kini sebagai salah satu alternative liburan keluarga terutama yang ingin menikmati nikmatnya berendam air panas dan merasakan sejuknya udara pegunungan. Di Kawasan Kawah Darajat tepatnya di Jl. Raya Darajat Km. 25 Pasir Wangi Garut, sejak 8 bulan lalu telah dibuka Water boom Puncak Darajat yang dikelola oleh Keluarga besar H. Asep Fahrudin di atas tanah seluas 2 hektar.

Untuk menikmati nikmatnya berenang di air panas dan segarnya udara pegunungan di Water boom Puncak Darajat yang berada tepat di titik puncak Kawah darajat, kita tidak perlu merogoh kantung dalam –dalam cukup Rp. 10.000,00 bagi dewasa dan Rp. 5000,00 bagi anak-anak, selain tersedia 3 kolam renang air panas yang sesuai usia mulai dari kolam anak sampi dewasa, tersedia pula fasilititas Bungalow dengan tarif nurah meriah mulai dari 500 ribu sampai 1 jutaan per malamnya, ruang rapat, restorant, sarana air bond seperti Flyng Fox, jembatan goyang, Atv, Camping area, wisata kuda, dan perkebunan strawberry yang bisa di petik sendiri.

Mencapai kawasan Darajat kita tidak perlu takut, karena jaraknya hanya 23 KM dari Kota Garut. Untuk akses jalan bagi pengguna kendaraan pribadi cukup mudah, dari Alun-alun Tarogong menuju jalan Samarang dan dari Samarang menuju arah Pasir Wangi belok di daerah Palnunjuk. Sementara bagi para pengguna angkutan umum cukup naik angkot satu kali dari terminal Guntur jurusan Pasir Wangi (Warna Putih-Orange). Perjalanannya pun cukup menyenangkan selain kondisi jalan yang sudah di Hotmiks, mata pun di sejukan oleh pemandangan pengunungan yang menghampar hijau.

H. Asep Fahrudin yang didampingi Lela Siti Julaeha,S.Sos I, Pengelola Water Boom Puncak Darajat Kepada TGN mengungkapkan bahwa pemandian air panas ini baru dibuka 8 bulan lalu, yang pengelolaannya murni swadaya keluarga dengan fasilitas yang ada sekarang dan dalam rencana pengembangan selanjutnya, keberadaan Puncak Darajat ini semata-mata ingin mengenalkan potensi wisata alam di Kec. Pasir wangi yang tidak kalah dengan daerah Garut lainnya. Terlebih ada potensi alam yakni air panas dari Kawah darajat yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan.

“ Motivasi pendirian kolam renang ini hanyalah ingin memberikan alternative liburan dan wisata keluarga khususnya yang ingin berenang di air panas dengan Suasna yang berbeda dari Cipanas Garut, dimana lokasi ini yang berada di ketinggian puncak kawasan Darajat sehingga sejuk dan dingi “. Ujarnya.

Lela Pun menambahkan bahwa dengan fasilitas yang disediakan dan akan di kembangkan, ia berusaha memberikan kawasan wisata yang terbaik tetapi dengan harga yang sangat terjangkau.

“Dengan mulai banyaknya pengunjung yang datang kesini yang berkisar 100 orang dihari biasa dan 500 samapi 1000 orang dihari Libur, saya berharap pemerintah khususnya PemKab. Garut bisa melirk dan memberikan bantuan bagi pengembangan potensi wisata di Kec. Pasir Wangi Ini baim itu dalam hal Promosi Wisata atau Pun Pelebaran akses Jalan yang saya rasa sangatlah sempit”. Ujarnya. (ASLI)

Kamis, 14 April 2011

Pencemaran Lingkungan di Kab. Bandung parah, BPLH Kab. Bandung Tutup Mata.


Kab. Bandung (TGN).- Pencemaran Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya oleh limbah industri didaerah Kab. Bandung wilayah timur, seperti Majalaya, Solokan Jeruk, Rancaekek, Cicalengka dan Cikancung tampaknya hanya dipandang sebelah mata atau memang sengaja tutup mata oleh Dinas terkait dalam hal ini Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kab. Bandung

Padahal Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 41 dan 48 tahun 2008 tentang Lingkungan Hidup, yang salah satu pasalnya berbunyi barang siapa dengan sengaja merusak lingkungan di ancam hukuman 5 th penjara denda 500 juta rupiah,telah jelas dan tegas mengatur hal itu, hal tersebut diungkapkan Jejen H, aktivis LSM di Bandung Timur kepada TGN beberapa waktu lalu.

Jejen pun berujar, Ironis memang jika Undang-Undang Lingkungan hidup tersebut

seolah tidak dihargai oleh para oknum pelaku industri mereka dengan seenaknya melakukan pencemaran baik limbah cair semisal sisa pencelupan, limbah padat seperti limbah batubara dan limbah udara seperti debu batubara.

" saya heran kenapa mereka selalu lolos dari pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh BPLHD Kabupaten Bandung ke setiap perusahaan setiap bulannya bahkan dilengkapi dengan surat keterangan. padahal coba lihat di Sungai BaleKambang Kp. Patrol, yang bermuara langsung ke Citarum, air sungainya selalu keruh setiap jam setiap detiknya bahkan dihari minggu pun tetap keruh berwarna. apakah tim pengawas BPLH tidak melihat" Ujarnya.

Sungai Cikembang pun bernasib sama, Lanjut jejen, Sungai yang bermuara di Sungai Cirasea dan melewati puluhan Perusahan besar di Majalaya tak ubahnya menjadi Bak penampungan alam limbah, yang airnya tak pernah jernih selalu berwarna.

"Saya berharap PemKab Bandung dalam hal ini dibawah komando Bupati Bandung Drs. H. Dadang. m. Naser, S.H, M.Si yang sebelum menjabat, beliau konsen terhadap lingkungan di Kab. Bandung segera menemukan solusi atas persoalan ini baik limbah cair, padat dan Udara. Namun peran serta masyarakat dan kesadaran Pengusaha diperlukan untuk mengatasi secara bersama seiring falsafah sabilulungan". ujarnya.Memang benar apa yang diungkapkan jejen. penelusuran TGN menemukan sejumlah perusahaan yang sedang membuang air limbah langsung ke sungai tanpa melakukan pengolahan air limbah dengan seenaknya.namun sayangnya pada saat TGN akan menanyakan hal itu, Bagian personalia melalui securitynya mengatakan sedang meeting. (Tim)

M.E Yusup Haruman S, Ketua DPD LP3-KPKN-RI Kab. Bandung “ LP3-KPKN-RI adalah wadah pemersatuan kesatuan Negara”


Kab. Bandung, TGN.- Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman. Disadari atau tidak jiwa patriotis dan nasionalis seakan musnah, terganti oleh keegoan dan individualisme. Hal itu pula yang sedikit banyak telah merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia Pada umumnya.

Sebagai upaya kembali menguatkan rasa nasionalisme, patriotisme, persatuan dan kesatuan demi mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, LP3-KPKN-RI (Lembaga Pembinaan Potensi Pendukung(LP3) Kekuatan Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia) hadir dan berdiri sebagai Lembaga Masyarakat khusus, yang dibentuk sebagai upaya mempersatukan bangsa dan mempertahankan Negara yang berlandaskan Panca sila dan GBHN. yang berkomitmen untuk menguatkan nilai-nilai nasionalisme warga negara Indonesia.

LP3-KPKN-RI pun kini sudah tersebar hampir ditiap Propinsi, Kota dan Kab. di seluruh Indonesia, salah satunya di Kab. Bandung dengan terbentuknya Dewan pimpinan Daerah Kab. Bandung yang di ketuai oleh M.E Yusup Haruman S atau yang biasa akrab di Panggil Asep Jagal.

Asep Jagal Kepada TGN mengatakan tujuan utama didirikannya DPD LP3-KPKN-RI di Kab. Bandung adalah sebagai lembaga tempat membina dan menggali potensi warga kab. Bandung dalam rangka menguatkan persatuan dan kesatuan negara Republik Indeonesia, yang salah satu bukti nyata mendukung serta turut mensukseskan segala program kerja dari Pemerintah Kab. Bandung.

“tetapi sebagai lembaga, tugas kami tidak hanya mendukung namun perlu kiranya kamipun melakukan kontrol dan monitoring terhadap pelaksanaan program yang diturunkan oleh pemerintah, serta kebijakan-kebijakan lain, apakah sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Yang nantinya hasil monitoring kami bisa menjadi bahan kajian pemerintah kab. Bandung”. Ujar Asep.

Asep Pun Menambahkan selain menjalankan tugas fungsi lembaga, LP3-KPKN-RI un berupaya melakukan kegiatan sosial terhadap masyarakat sekitar dengan tujuan menggali kembali rasa tolong menolong, dan gotong royong demi kuatnya persatuan bangsa yang diwujudkan deangan bakti sosial seperti melakukan kegiatan pengobatan gratis bagi 400 orang warga Masyarakat Kab. Bandung di wilayah Timur di lokasi Lapangan Futsal bekas Pt. CKJ, membantu warga melakukan perbaikan saluran air didesa Mandalahaji Kec. Pacet, turut memberikan Sumbangan alakadarnya bagi Korban Bencana Banjir di Cieunteung Bale endah dan Gempa Bumi Di desa Cikitu Kec. Pacet

“ Melihat kondisi yang ada, saya merasa prihatin dengan berkurang nya rasa nasionalisme dan patriotisme warga masyarakat. Untuk itu LP3-KPKN- RI terbentuk dan melakukan pembinaan,pendekatan secara silaturahmi. Sebagai upaya menggali potensi demi tumbuh kembangnya jiwa nasional yang kuat” Ujarnya.(Asli)

Dr. Mulja Munajat (Kepala UPTD Yankes Dinkes Kec. Ciparay Jejaring Kader PKK Efektif Deteksi Penyebaran TBC


Kab. Bandung. (TGN).- anomali perubahan cuaca dan buruknya kualitas udara dilingkungan yang kita rasakan sekarang ini ternyata sangat berpengaruh dalam pesatnya perkembangan sebuah penyakit yang di akibatkan oleh virus, seperti sebut saja typus dan Tubercoluesis atau yang akrab di panggil TBC. berdasarkan sebuah penelitian dan penemuan ditahun 2010, TBC menempati urutan ke 7 penyakit di wilayah Kab. Bandung.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala UPTD Yankes Dinkes Kec. Ciparay,Dr. Mulja Munajat yang mengatakan khusus untuk Kasus TBC di wilayah Kec. Ciparay pada tahun 2010 memang terjadi peningkatan yang signifikan jika diBandingkan tahun 2008, dimana pada tahun 2008 tercatat 37 orang yang positif mengidap TBC tetapi berdasarkan Jejaring yang dilakukan oleh Kader PKK di wilayah Desa se-Kecamatan Ciparay ditemukan peningkatan yang signipikan berkisar 65 orang penderita yang positif mengidap TBC.

" perlu saya jelaskan, pola jejaring yang diterapkan kepada ibu-ibu Kader penggerak ternyata sangat ampuh dalam hal penemuan kasus penyakit TBC di wilayah Kec. Ciparay, dimana para kader yang sudah dibekali dan dilatih untuk mendeteksi penderita TBC diwilayahnya dengan 4 tanda umum seperti batuk tidak sembuh selama 2 minggu lebih. nafsu makan berkurang, badan kurus dan batuk berdahak campu darah, dapat dengan mudah menemukan warga yang diduga menderita TBC dan yang selanjutnya melaporkan kepihak UPTD yankes untuk ditindak lanjuti". Ujarnya.

Mulja pun menerangkan bahwa penyakit TBC masuk kategori bahaya karena sangat mudah menular melalui udara. jika si penderita batuk Maka Bakteri TBC yang ada di Paru-Parunya ikut terbawa keluar dan terhisap oleh yang lain. dan jika penderita tidak berobat maka bisa mengakibatkan kematian. bahkan bahayanya lagi bakteri TBC tidak hanya menyerang Paru-paru tetapi keseluruh organ tubuh, sebut saja TBC Usus, TBC Mata,TBC Tulang, dan TBC lainya.

"tapi kepada penderita TBC jangan berkecil hati karena TBC bisa disembuhkan, dengan kesabaran dan ketelatenan kita minum obat TBC selama 6 bulan berturut-turut yang didampingi oleh Pemantau minum obat (PMO) baik dari keluarga ataupun kader, penderita TBC bisa sembuh total. namun ada tapi jika tidak sabar penderita akan lebih parah karena bakteri lebih kebal terhadap obat". Ujarnya.

Mulja pun berharap apa yang dilakukan UPTD yankes Kec. Ciparay beserta Jejaring Kader PKK untuk memerangi penyebaran TBC bisa disosialisaikan pula di wilayah lainnya di Kab. Bandung, karena dengan pola ini penemuanan TBC di daerahnya akan mudah dan cepat.

"untuk warga masyarakat yang merasakan memiliki 4 tanda umum TBC, jangan sungkan dan malu untuk segera datang ke Puskesmas, karena untuk pengobatan TBC selama 6 bulan itu gratis tanpa biaya, sebelum semuanya terlambat,karena dari bicara saja penyakit TBC bisa menular apalagi batuk".Ujarnya. (Asli)