Kab. Bandung . Patroli.-
Perhelatan Akbar bagi Warga Kab. Bandung dalam memilih langsung Bupati sudah memasuki tahapan yang mulai panas. Saat ini selain para bakal calon Bupati dari Independent atau non partai sudah dilakukan proses verifikasi oleh KPU ( Komisi Pemilihan Umum) Kab. Bandung segala persyaratannya termasuk dukungan dari warga masyarakat yang dibuktikan dengan lampiran fotokopi KTP.
Berdasarkan hasil verifikasi KPU Kab. Bandung, 4 orang Bakal CaBup dinyatakan lolos yang diantaranya, Marwan Efendi, Ir., Tatang, Lili Muslihat, dan Asep Soleh, S.Pd. Ironisnya diumumkannya hasil verifikasi tersebut, menuai protes dari beberapa kelompok masyarakat pendukung salah satu BaLon Bupati, sebut saja WS salah seorang anak mantan Buapati Bandung. Pendukung BalonBup Tersebut, melakukan demo ke Kantor KPU Kab. Bandung , Panwaslu Kab. Bandung , mereka menduga pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonan Balon jagoannya.
Kordinator Aksi yang enggan disebut namanya mengungkapkan terhadap Balonbup dukungan kami pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonnya dengan alasan bukti dukungan warga masyarakat tidak akurat atau tidak cukup.” Padahal kami sudah mengumpulkam foto kopi KTP sebanyak mungkin. Ini sudah ada unsure diskriminasi “.
PPS Di Kecamatan Ciparay dan Pacet kepada PATROLI mengungkapkan dalam proses verifikasi BalonBup ditingkat desa, mereka banyak menemukan bukti dukungan yang fiktif atau palsu, hal ini terrbukti dengan klarifikasi PPS kepada pemilik KTP, banyak yang mengaku tidak tahu dengan adanya bukti dukungan tersebut, melihat hal ini jelas sudah melanggar peraturan.
Sementara itu Para Calon Kandidat Bupati dari Partaipun tampaknya sudah mula bermunculan, seperti H. Yadi Srimulayadi menjadi Kandidat tunggal yang di usung oleh Partai PDI Perjuangan, Kemudian Atori yang diusung oleh Partai Demokrat, H.M. Dadang Naser M.Si yang di usung oleh Partai Golkar, serta masih banyak nama-nama lain yang berembus yang katanya diusung pula oleh koalisi partai.
Atep Kusman, salah seorang warga Kec. Ibun menilai, dalam Pemilu Bupati 2010 ini, kondisi masyarakat sekarang ini tidak bisa disamakan dengan dulu, dimana sekarang ini mereka lebih peka dan mengerti. Jadi mereka akan memilih pigure yang sesuai dengan hati mereka. Sekarang ini mereka tak bisa di paksa atau diiming-imingi janji, mereka ingin bukti. (* Asli88)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar