Selasa, 29 Juni 2010

Kecamatan Arjasari Sebagai Sentra Agro dan Pelatihan


Ket Foto : Drs. E. Syarif Hidayat, M.Si Camat Arjasari.
Kab. Bandung. PATROLI.-
Terpisahnya Lembang dari Kab. Bandung selepas Pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Sedikit besar sangat terasa kehilangannya. Kecamatan lembang yang dikenal sebagai pusat wisata alam, wisata agro, dan sebagai tempat pusat pelatihan dan Pendidikan.
Tampaknya hal itu patut menjadi bahan kajian pemerintah Kabupaten Bandung, khususnya dinas instasi terkait untuk mencari kecamatan yang bisa dijadikan pengganti fungsi sentral kecamatan lembang. Memang secara historis segala hal tersebut tadi adalah hasil dari pemerintahan Kab. Bandung namun dengan adanya pemekaran wilayah KBB secara otomatis wilayah ini masuk kedalamnya.
Kecamatan Arjasari bisa dikategorikan sebagai salah satu Kecamatan yang setidaknya layak untuk di jadikan sebagai sentra Agro dan Pelatihan, dengan kondisi geograpis yang berbukit-bukit, serta sebagaian besar masyarakatnya sebagai petani khususnya Jagung manis yang sempat diklaim dari lembang, ubi arnet, singkong, kentang, dan bawang. bahkan Arjasari cocok jika dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan karena ada TPLP milik Universitas Padjadaran Bandung.
Berkaitan dengan Hal itu, Camat Arjasari, Drs. E. Syarip Hidayat, M.Si mengatakan hal itu sudah menjadi wacana inti di Kec, Arjasari terlebih ini sudah disampaikan kepada Bapak Bupati Bandung dalam Ekspos Kecamatan Arjasari pada Kunjungan kerja Bupati Bandung beberapa waktu lalu.
“ Kecamatan Arjasari ini bisa dijadikan sebagai Sentra Agro karena sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani, Sebut saja jagung manis yang sudah bisa memasok pasaran Lembang, terlebih inipun atas usulan para kelompok tani dan gapoktan yang ada dikecamatan arjasarai ini, bahkan beberapa waktu lalu, para kelompok tani disini sudah melakukan upaya budi daya gandum yang sekarang sudah Nampak hasilnya.
Syarip Pun menambahkan, wacana itu tidak akan berhasil tanpa adanya dorongan dan dukungan dari semua pihak, baik itu sarana maupun pra sarana, warga petani masih perlu pelatihan dan pembinaan yang lebih mendalam, bahkan untuk sarana jalan pun kalau bisa diperlebar untuk lancarnya mobilisasi hasil agro ini. ( Asli88)

Tidak ada komentar: