Rabu, 03 November 2010

BUPATI: PILKADA KABUPATEN BANDUNG KONDUSIF



Soreang, 1/11 (koranbasi) - Bupati Bandung H Obar Sobarna menyatakan proses Pilkada putaran dua Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berjalan lancar tanpa kendala berarti dan tingkat partisipasi pemilih menunjukkan peningkatan hingga di atas 65 persen.

"Meski memang ada beberapa TPS (tempat pemungutan suara) yang tingkat partisipasinya hanya 40 persen, karena mungkin ini hari libur jadi warga masih agak malas untuk mencoblos. Namun demikian, saya harap secara keseluruhan bisa meningkat hingga di atas 70 persen," kata Obar di Soreang, Minggu (31/10) malam.

Bupati mengaku belum mendapat laporan terkait kendala yang dihadapi TPS dalam hal logistik, dan berharap hasil putaran dua ini benar-benar merupakan aspirasi dari bawah orang yang memang dipercayai masyarakat untuk memimpin Kabupaten Bandung lima tahun ke depan.

Bupati didampingi unsur Muspida melakukan kunjungan ke sejumlah TPS di wilayah selatan Kabupaten Bandung, dan sebelumnya tepat pukul 07.00 WIB, bupati bersama istri melakukan pencoblosan di TPS 17 Kampung Ciloa RW 10, Desa Pamekaran,Kecamatan Soreang.

Sementara Sekda Kabupaten Bandung H Sofian Nataprawira didampingi Ketua KPUD Kabupaten Bandung sebelumnya juga melakukan peninjauan persiapan TPS di wilayah timur Kabupaten Bandung pula.

Sedangkan pantauan Komisi A DPRD Kabupaten Bandung untuk persiapan dan pelaksanakan putaran dua dinilai aman terkendali, meski ada permasalahan seperti pendistribusian perlengkapan TPS, masih dapat dikendalikan.

"Hasil pantauan kami di lapangan, mulai H-2 lalu, persiapan TPS dan perlengkapan lainnya tidak menemui kendala yang berarti," kata anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar.
Komisi A, menurut Cecep, akan segera melakukan evaluasi terhadap sosialisasi yang dilakukan KPUD selama putaran dua, meski setidaknya KPU sudah berusaha keras melaksanakan sosialisasi dengan jalan santai dan Warling (wawar keliling) pekan lalu.

Masyarakat korban gempa bumi Pangalengan pun batal menggelar demontrasi saat hari pencoblosan, dan mereka lebih memilih Golput sebagai ungkapan ketidakpuasan terhadap Bupati Bandung atas dana gempa tahap dua yang belum cair hingga sekarang.

Meski demikian Kordinator Solidaritas Masyarakat Korban Gempa (SMKG) Kabupaten Bandung, Denny Abdullah mengaku sebagian masyarakat korban gempa pun ada yang mencoblos.

"Mereka rata-rata mencoblos pasangan nomor delapan. Alasannya, kami sudah mengimbau kepada masyarakat jika mau memilih jangan pilih calon bupati yang suka berdusta," kata Deny.

Tidak ada komentar: