Senin, 16 Agustus 2010

Pemilukada Kab. Bandung Tatang-Ujang Pilih Kampanye Simpatik

Kamis, 12/08/2010 - 19:12

SOREANG, (PRLM).- Pasangan calon bupati dan wakil bupati H. Tatang R. Wiraatmadja, MT., - Ujang Sutisna tidak menggelar kampanye terbuka pada Kamis (12/8). Melainkan, mereka lebih memilih kampanye simpatik.

Alasan diselenggarkannya kampanye simpatik, menurut Ketua Tim Pemenangan, pasangan bernomor urut tiga, M. Ikhsan, itu adalah untuk lebih mendekatkan dulu calon kepada warga. “Kami menginginkan masyarakat lebih mengetahui dahulu siapa Tatang dan Ujang,” kata Ikhsan, di Posko Pemenangan Tatang-Ujang.

Dalam pelaksanaanya, tim pemenangan pasangan tersebut, disebar ke tujuh kecamatan. Seperti diketahui, pasangan indepen ini mendapat giliran untuk berkampanye di wilayah III, yaitu di Lapangan Barujati, Kecamatan Ciparay, di mana daerah yang masuk ke dalam wilayah ini ada tujuh kecamatan. Kec. Ciparay, Kec. Arjasari, Kec. Pacet, Kec. Kertasari, Kec. Bojongsoang, Kec. Dayeuhkolot, Kec Baleendah.

“Di sana, mereka menyebar atribut seperti stiker, block note, kartu nama, dan selebaran kepada warga yang ada di tujuh kecamatan itu,” ungkap Ikhsan. (A-195/das)***

Pemilukada Kab. Bandung Atori, Cabup yang Miliki Kekayaan Terbesar

Jumat, 06/08/2010 - 05:12

SOREANG, (PRLM).- Calon Bupati (cabup) yang diusung Partai Demokrat, Atori Herdianajaya menempati urutan teratas calon yang memiliki jumlah kekayaan pribadi terbesar. Berdasarkan hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi yang diterima Komisi Pemilihan Umum Kab. Bandung, jumlah kekayaan Atori mencapai Rp 18,4 miliar.

"Hasil audit lima belas cabup/cawabup sudah kami terima kemarin. Hanya jumlah kekayaan Marwan Effendi dari jalur perseorangan yang belum kami terima," kata Ketua Pokja Pencalonan KPU Kab. Bandung Tatang Sudrajat.

Kekayaan pribadi yang diaudit KPK merupakan jumlah kekayaan yang dilaporkan pada Mei 2010, terdiri atas kekayaan bergerak, kekayaan tak bergerak, dan giro bank. "Jumlah yang dilaporkan kemudian diverifikasi KPK. Ini juga bukan merupakan rekening dana kampanye," katanya.

Dadang M. Naser berada di urutan kedua, dengan jumlah kekayaan sekitar Rp 4, 85 miliar. Urutan berikutnya, Tatang Rustandar (Rp 2,81 miliar), Asep Soleh (Rp 1,9 miliar), Yadi Srimulyadi (Rp 1,8 miliar), DedingIshak (Rp 1,4 miliar), dan Ridho Budiman Utama (Rp 91,78 juta).

Cawabup yang memiliki kekayaan terbesar adalah Siswanda Harso Sumarso (Rp 9,66 miliar), diikuti Asep Nurjaman (Rp 8,8 miliar), Dayat Somantri (Rp 5,73 miliar), Deden Rumaji (Rp 1,8 miliar), Dadi Jiwapraja (Rp 1,26 miliar), Dadang Rusdiana (Rp 1,13 miliar), Rusna Kosasih (Rp 989 juta), dan Ujang Sutisna (Rp 80, 34 juta).

Tatang mengatakan, KPU saat ini sedang memproses penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit rekening dana kampanye setiap pasangan. (A-175/A-147) **

Pemilukada Kab. Bandung Menghargai Kesucian Ramadan, Asep-Dayat Lakukan Kampanye Tertutup

Jumat, 13/08/2010 - 19:52

SOREANG, (PRLM).- Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung periode 2010-2015 Asep Soleh-Dayat Somantri (Independen) lebih memilih untuk melakukan kampanye simpatik pada Jumat (13/8). Alasan pasangan bernomor urut enam tidak melaksanakan kampanye terbuka adalah untuk menghargai kesucian bulan Ramadan.

"Kami lebih memilih untuk kampanye tertutup saja. Dengan cara itu, kami dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan dirasa lebih efektif. Baik kita yang menghampiri masyarakat, atau mereka yang datang ke rumah," kata Dayat di kediamannya.

Dayat menjelaskan, banyak keuntungan yang didapatkan dari kampanye simpatik. Seperti saat mendatangi warga di pasar atau balai desa. Menurut dia, kondisi yang sedang terjadi di sana dapat diketahuinya. "Dan langkah apa yang bisa diterapkan dapat langsung disampaikan. Tidak hanya itu di sana juga kita dapat mendengarkan apa yang sebenarnya diharapkan warga," ucapnya. (A-195/das)***

Pemilukada Kab. Bandung Kampanye di Bulan Ramadan Rawan Pelanggaran

Selasa, 10/08/2010 - 18:49

SOREANG, (PRLM).- Pelaksanaan kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bandung masa bakti 2010-2015, dikhawatirkan akan banyak terjadi pelanggaran. Karena, masa kampanye delapan calon bupati dan wakil bupati yang dijadwalkan pada tanggal 11 hingga 25 Agustus, berlangsung pada bulan suci Ramadan 1431 H, yang jatuh pada Rabu (11/8).

Hal tersebut dikatakan Lektor Kepala Pembangunan Politik dan Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (Fisip) Universitas Padjadjaran, Drs. H. Affan Sulaeman, M.A. Dia menjelaskan, pda pelaksanaan kampanye nanti, dia memprediksi akan banyak calon kepala daerah yang mengimplikasikan kampanye sosial politik.

“Itu tidak menjadi masalah. Namun yang dikhawatirkan mereka berkampanye di luar waktu yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum,” ujar Affan, seusai menjadi pembicara pada seminar Peranan KPU Kab/Kota, Permasalahan dan Prospek Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, di Hotel Saung Bilik, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (10/8).

Affan menyebutkan, waktu yang dikhawatirkan akan menjadi ajang kampanye adalah saat berbuka puasa, salat tarawih, dan sahur. Sebab, pada pemilukada nanti, waktu berkampanye yang diberikan KPU Kabupaten Bandung adalah dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Jika ternyata mereka berkampanye pada jam tersebut, maka akan dikenakan pelanggaran. (A-195/das)*

LAUNCHING BOS KAB.BANDUNG 2010

Dalam upaya penuntasan wajar DIKDAS 9 Tahun dan Perintisan wajar DIKDAS 12 Pemerintahan Kab. Bandung telah menetapkan kebijakan di bidang pendidikan melalui pemerataan , Peningkatan kualitas atau mutu, peningkatan relevansi, peningkatan akuntabilitas dan pencitraan public dibidang pendididkan Dengan melaunching BOS Kab. Bandung 2010 yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2010 kemarin sebagai pedoman BOS Kab. Bandung 2010. Adapun tujuan dari BOS Kab. Bandung 2010 yaitu sebagai penguat BOS pusat dan Provinsi pada jenjang pendidikan dasar yang mencakup biaya operasional agar semua siswa memperoleh layanan pendidikan dasar sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun sekaligus sebagai program rintisan wajib belajar 12 tahun. Adapun penyaluran dana dana BOS Kab. Bandung 2010 Periode I akan dilaksanakan pada bulan Juli 2010.

Pengungsi Tetap tak Mau Pindah

Senin, 16 Agustus 2010
Petugas Kec. Pangalengan merasa kesulitan menertibkan bangunan permanen, semipermanen, ataupun tenda yang berdiri di areal Kebun Teh Walatra, Desa Sukamanah, Kec. Pangalengan. Sebanyak 127 keluarga yang menempati lahan perkebunan tersebut tidak mau pindah meski sudah empat kali digelar musyawarah.

Ada motif untuk mendapatkan tanah perkebunan yang saat ini mereka tempati. Meski sebagian rumah korban gempa sudah dapat bantuan pemerintah dan layak huni, mereka tetap berada di tenda ataupun bangunan semipermanen di Kebun Walatra, kata Camat Pangalengan Haris Taufik, saat dihubungi melalui telefon selulernya, Minggu (15/8).

Diberitakan sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSP Bun) mendesak aparat Kec. Pangalengan dan kepolisian menertibkan rumah permanen ataupun tenda-tenda yang masih berada di Kebun Teh Walatra, Desa Sukamanah. Warga, sebagian di antaranya korban gempa bumi, menempati lahan milik perkebunan bahkan berusaha memilikinya sehingga tidak mau pindah.

Haris mengatakan, Muspika Kec. Pangalengan sudah mengadakan empat kali musyawarah dengan aparat Desa Sukamanah dan perwakilan warga yang masih menempati lahan Kebun Teh Walatra. Kami sudah tawarkan agar mereka pindah ke tanah kas Desa Sukamanah yang akan dibangun Palang Merah Indonesia (PMI) Kab. Bandung berupa rumah-rumah bambu. Fasilitas sosial juga disediakan PMI, tetapi mereka tetap menolak pindah.

Muspika Pangalengan juga sudah menghubungi Perusahaan Daerah Agrobisnis dan Pertambangan (PDAP) Jabar yang memiliki lahan ratusan hektare di Pangalengan. Namun, tanah milik PDAP Jabar sudah lama digarap masyarakat sehingga mereka tak mau tanah PDAP itu dipakai untuk menampung korban gempa bumi dari Desa Sukamanah.

PT Perkebunan Negara (PTPN) VIII juga tidak mau melepaskan sebagian tanah Kebun Teh Walatra untuk menampung korban gempa. Kami ingin agar warga pindah ke lokasi baru, apalagi PMI sudah menyiapkan dananya. Tapi kalau ngotot ingin tetap berada di Kebun Teh Walatra, silakan saja datang sendiri ke PTPN VIII.

Warga menilai tanah di Kebun Teh Walatra lebih rata, sehingga enggan pindah ke tanah kas Desa Sukamanah. "Sebagian warga sudah membangun semipermanen, malah ada yang permanen. Padahal, kami melarang warga membangun rumah semipermanen apalagi permanen," katanya.

Seorang buruh petik daun teh Kebun Walatra, Nandang, mengaku sudah bekerja sebagai pemetik teh selama 28 tahun tetapi tidak mendapatkan tanah dari PTPN VIII. Apabila 127 keluarga itu tetap bertahan di areal perkebunan, kata Nandang, bisa menjadi modus baru agar bisa menguasai tanah-tanah perkebunan. Bisa saja pekerja perkebunan memilih berdiam diri di tanah milik kebun agar mendapatkan bagian tanah. Kalau caranya seperti ini, tanah-tanah perkebunan akan hilang.
: Harian Umum Pikiran Rakyat,Senin 16 Agustus 2010

Pemkab Jajaki Asuransi untuk Pasar Tradisional

Jumat, 13 Agustus 2010
Banyaknya kebakaran yang menimpa pasar tradisional membuat Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) Kab. Bandung mempertimbangkan untuk menggandeng perusahaan asuransi. Pasar-pasar tradisional juga harus dilengkapi dengan hidran dan alat pemadam api ringan (APAR).

Kepala Dinkoperindag Kab. Bandung. H. Bambang Budiraharjo, Kamis (12/8) mengatakan, untuk menggandeng perusahaan asuransi memang agak sulit karena rata-rata asuransi tak mau terjun menangani pasar tradisional.

Menurut Bambang, sudah ada perusahaan asuransi yang mau bekerja sama untuk asuransi kebakaran pasar. Nantinya, pada tahap-tahap awal, premi asuransinya dibayar oleh para pedagang. Namun, di masa yang akan datang, bisa diambilkan dari dana APBD Kab. Bandung.

Sejumlah pasar tradisional di Kab. Bandung hangus terbakar, seperti Pasar Banjaran, Pasar Cileunyi, dan terakhir Pasar Majalaya.

Bambang Budi mengatakan, aturan penyediaan hidran ataupun APAR di pasar-pasar tradisional harus diberlakukan. Mobil pemadam kebakaran sulit mencapai lokasi kebakaran, karena pada umumnya jalan akses menuju ke pasar tradisional di Kab. Bandung macet. Pasar biasanya menyatu dengan terminal, sehingga kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindarkan.

Di sekitar pasar, menurut Bambang, juga belum tentu tersedia hidran. Padahal, hidran itu akan membantu petugas pemadam kebakaran mengambil air. Demikian pula dengan ketersediaan APAR yang juga minim, bahkan tidak ada sama sekali. Kalau di setiap lorong kios terdapat APAR yang berfungsi dengan baik dan pedagang sudah dilatih menggunakannya, para pedagang bisa mencegah terjadinya kebakaran. Sebab, saat api masih kecil sudah dipadamkan.

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Edisi Jum'at 13 Agustus 2010

kilas persib bandung

Umuh, "Takut Kalah Langkah"
Persib Boyong Pemain Top
CIMAHI,(GM)-
Takut kalah langkah oleh tim lain, Manajemen Persib Bandung berniat memboyong sejumlah pemain top Liga Super Indonesia (LSI). Sejumlah pemain diperkirakan akan mengikuti proses seleksi pada Rabu (18/8) mendatang.

"Kalau terlambat, kita bisa tertinggal oleh tim lain yang juga menjadi pesaing kita. Oleh karenanya, pekan depan kita akan membawa sejumlah pemain untuk ikut latihan seperti pemain lainnya," ujar Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar di sela-sela latihan Persib di Lapangan Brigif II Kujang 15 Cimahi, Minggu (15/8).

Namun Umuh enggan membeberkan secara detail pemain yang akan dibawanya tersebut. "Pemainnya sudah ada di Jakarta. Nanti saja kalau sudah di Bandung bisa diketahui oleh semua," katanya.

Umuh mengakui, hal itu dilakukan karena pelatih Persib Bandung, Darko-Daniel Janackovic dinilai lambat dalam merekrut pemain. Terlebih, Daniel ternyata hanya membawa sejumlah pemain yang kualitasnya belum cukup teruji.

"Wallacer tiba-tiba datang dan ikut seleksi. Kita tidak tahu siapa dia. Jadi manajemen pun akan mendatangkan pemain untuk ikut proses seleksi juga. Biar nanti pelatih melihat sendiri kualitas pemain yang kita bawa," katanya.

Seperti diketahui, Wallacer De Andrade Mederios (Brasil) merupakan salah satu pemain asing yang ikut mengadu nasib di Persib. Pemain tengah ini mengaku pernah bermain di Botafogo.

Disinggung tentang mantan pemain Persib, Zaenal Arief yang juga ikut proses seleksi, Umuh mengatakan, Arief memang meminta izin kepadanya untuk mengikuti latihan. Selain itu ia tidak mungkin melarangnya.

"Kalau untuk bergabung bersama Persib, itu keputusan pelatih," lanjutnya.

Hingga kemarin, pelatih Persib Bandung, Darko-Daniel Janackovic hanya membawa sejumlah pemain anyar. Sejumlah nama yang dibawanya pun belum banyak terdengar oleh publik sepak bola Bandung dan Tanah Air.

"Saya memang membawa pemain berdasarkan rekomendasi yang diberikan seseorang. Namun saya tidak bisa menyebutkan nama orang yang merekomendasikannya tersebut," ujarnya.

Sementara itu, meski telah melatih sejumlah klub di Aljazair, Daniel juga ternyata tidak membawa pemain dari negara Afrika tersebut. Padahal sepak bola Aljazair dikenal lebih maju dibandingkan Indonesia. Daniel beralasan, jarak antara Indonesia dengan Aljazair terlalu jauh. "Kalau dari sana terlalu jauh," singkatnya.

Namun Daniel kembali memastikan, timnya tetap akan terbentuk pada 31 Agustus mendatang. (B.98)**

artis ramain panggung politik kab. bandung

Fenomena Artis dalam Pemilukada



DENI SAHBUDIN/GM
KOMEDIAN Sule tampil memeriahkan kampanye pasangan cabup-cawabup Ridho-Darus di Lapangan Barujati, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Minggu (15/8).

Pilihlah Ridho, tak akan salah
Apabila salah, jadi salah tingkah
Pilihlah Darus, cari aman saja
Kalo membangkang,
urusan bakal panjang

Uyeee uyeee prikitiw

Ridho wo wo wo Darus,
(wouwouwo)
Calon Bupati Bandung
(wouwouwo)
Ridho wo wo wo Darus,
(wouwouwo)
Pilihan Kita Semua

(Lagu Sule - Susis)

LAGU "Susis" (Suami Sieun Istri) yang dinyanyikan Sule, Minggu (15/8) berubah liriknya saat ia tampil menghibur para pendukung pasangan nomor 8 Ridho Budiman Utama dan Dadang Rusdiana (Darus). Lagu yang liriknya menghibur tersebut, menjadi daya tarik bagi sekitar 20 ribu orang yang hadir di Lapangan Barujati, Ciparay, Kab. Bandung, untuk mendukung pasangan yang diusung PKS-PBB-PKNU tersebut.

Artis bagi sebagian pasangan calon bupati yang akan bertarung dalam Pemilukada Kab. Bandung dianggap bagian penting. Pasangan tersebut mengontrak Sule, setelah pasangan lainnya, Dadang M. Nasser - Deden Rumaji (PG-Partai Koalisi Non Parlemen) menggaet bos Giriharja 3 Asep Sunandar Sunarya, Yadi Srimulyadi - Rusna Kosasih (PDIP-Gerindra) menggaet Darso dan Rieke "Oneng" Diah Pitaloka yang kebetulan anggota DPR RI dari PDIP, dan Atori Herdianajaya dan Dadi Gyardi Jiwapraja (Partai Demokrat) menggaet Doel Sumbang.

Kehadiran artis, dianggap cara yang ampuh untuk menyedot perhatian massa pada program yang akan dijalankan pasangan bupati yang akan bertarung pada pemilukada nanti. Buktinya, hari pertama dimulai kampanye terbuka, Rabu (11/8), terasa sepi. Banyak calon bupati dan wakil bupati yang akhirnya hanya melakukan kampanye simpatik saja dan yang menghadirinya pun hanya kader mereka saja. Masyarakat umum, kebanyakan tidak tertarik dengan apa yang mereka janjikan.

Hal inilah yang mengubah pasangan nomor 8 Ridho-Darus untuk berkampanye tanpa janji dan hanya menyerap aspirasi masyarakat dengan memberikan hiburan artis. Selain Sule juga ditampilkan rapper Ebit Beat A, nasyid Fais dari Kota Bandung, dan atraksi freestyle motor. Dengan adanya hiburan dari artis pada kampanye terbuka ini, kampanye semakin meriah dan pemilukada di Kab. Bandung terasa gaungnya.

Bahkan pasangan calon bupati sendiri bisa lebih rileks dan interaktif dengan masyarakat. Seperti yang dilontarkan Dadang Rusdiana kemarin. "Lamun pasangan nomer dalapan diparengkeun Alloh janten Bupati Bandung, sigana Sule cocok jadi Camat Nagreg," ujarnya disambut tawa penonton. "Tapi maenye aya camat rambutna gondrong jeung perak?" susulnya membuat penonton makin terpingkal.

Wajar saja mereka mendatangkan artis pada kampanyenya. Selain lebih berdaya tarik yang bisa menyedot perhatian ribuan kader, simpatisan, dan masyarakat, juga membuat calon tersebut menjadi lebih dikenal.

Seperti yang diutarakan salah seorang warga Ciparay, Wawan (40). Menurutnya dengan adanya kampanye terbuka serta kehadiran artis tersebut, masyarakat jadi lebih mengenal pasangan yang akan tampil dalam pemilukada nanti. "Kalau begini 'kan kita lebih kenal lagi calon. Selain itu kita juga bisa melihat artis langsung di depan panggung dengan gratis," ucapnya.

Bagi artis sendiri, sebagaimana diungkapkan Sule, penampilannya di arena kampanye ini selain mempromosikan pasangan bupati, sekaligus juga ajang promosi bagi dirinya. "Saya senang bisa terlibat di kampanye ini. Selain bisa lebih dekat dengan masyarakat, juga bisa mengetahui secara langsung visi misi dari calon dan yang paling utama, promosi untuk diri saya sendiri," katanya.

Ketika ditanya berapa bayaran yang diterimanya untuk tampil di kampanye terbuka Ridho-Darus, Sule hanya bilang cukup. "Rahasia dong, pokoknya mah cukup we," katanya.

Namun sebelumnya, Darus dalam perbincangannya dengan "GM", di rumahnya di Arjasari mengatakan, untuk umum Sule dibayar tidak kurang dari Rp 30 juta. Namun untuk acara kampanye ada harga khusus yang relatif lebih murah. (aep s. abdullah/imantoro/"GM")**

kilas kampanye pilkadal bupati Bandung

Dadang M. Naser-Deden R. Rumaji
Ingin Tata Pasar Tradisional
BANJARAN,(GM)-
Pasar tradisional di Kab. Bandung diharapkan bukan hanya sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli antara pedagang dan masyarakat. Seharusnya pasar tradisional ditata sebaik mungkin, karena selain memberi kenyamanan, juga bisa dijadikan sebagai identitas kota.

Demikian dikatakan calon Bupati Bandung, Dadang Naser usai melakukan dialog dengan pedagang di Pasar Banjaran, Minggu (15/8). Menurut Dadang, selama ini pasar tradisional terkesan semrawut, becek, dan bau.

Karenanya pasar tradisional harus ditata lebih baik agar kesan tersebut hilang. "Imej bahwa pasar tradisional itu becek, bau, kotor, dan menyebabkan kesemrawutan lalu lintas, harus diubah. Namun untuk menghilangkan imej tersebut bukan hanya tugas pemerintah, sebab pedagang juga memiliki tanggung jawab yang sama. Salah satunya dengan menjaga kebersihan di sekitar pasar tersebut," katanya.

Mengenai keberadaan pasar modern, Dadang meminta pedagang tidak hanya bisa mengeluh karena pendapatan mereka berkurang. Mereka pun harus bisa bersaing dan memberikan pelayanan dan kenyamanan yang sama agar tidak tersisihkan.

Untuk kenyamanan inilah, pasar tradisional harus ditata seindah mungkin. "Makanya jika dipercaya memimpin Kab. Bandung, saya akan membuat aturan yang berpihak kepada para pedagang pasar tradisional," katanya.

Sementara itu, pada hari kedua kampanyenya, pasangan Dadang Naser dan Deden R. Rumaji, memulainya dengan dengan sahur bersama di Masjid Besar Banjaran dan mendengarkan ceramah di Pajagalan serta berdialog dengan warga Desa Taraju, Banjaran.

"Namun untuk di masjid, kita tidak melakukan kampanye. Kita hanya sahur dan mendengarkan ceramah," ujarnya.

Setelah melakukan dialog, Dadang Naser berkunjung ke kediaman budayawan Ki Dana di Banjaran Wetan. Dadang juga menjenguk Ketua PK Partai Golkar Banjaran, R. Warhani, yang kini tengah terbaring sakit di rumahnya.

Dadang juga berdialog dengan masyarakat di Desa Lamajang, Pangalengan, perkebunan Malabar, dan Desa Wanayasa. Dadang selanjutnya mengunjungi Desa Cipinang, Kec. Cimaung, dan ditutup dengan buka bersama kaum duafa di Desa Jagabaya.

Sedangkan cawabup Deden Rumaji mengawali kampanyenya lewat dialog dengan kelompok tani Pangalengan. Deden selanjutnya berkampanye di Kec. Cangkuang, Kec. Pameungpeuk, dan ditutup dengan buka bersama pedagang di Masjid Besar Banjaran.

Dukung Dadang

Sementara itu, serikat pekerja perusahaan yang bergerak di bidang usaha tekstil, garmen, sandang, kulit, dan sejenisnya, secara bulat menyatakan dukungannya untuk memenangkan pasangan H. Dadang Nasser dan Deden R. Rumaji, menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2010-2015. Karena, pasangan Dadang-Deden dipandang bisa memajukan perindustrian di Kab. Bandung.

Ketua Pengurus Cabang Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC-SP TSK-SPSI) Kab. Bandung, Uben Yunara, S.Pd. didampingi wakil ketua, Mulyana, Ude Suryana dan Ayi Suhanda serta sekretaris, Supriyadi kepada "GM", Jumat (13/8), menuturkan, seluruh pengurus serikat pekerja di perusahaan yang tergabung pada PC-SP TSK-SPSI telah mengadakan pertemuan dengan Dadang Naser.

Dalam pertemuan tersebut, semua yang hadir menyatakan sikap untuk mendukung dan memenangkan pasangan Dadang-Deden menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2010-2015.

"Kita sangat siap dan mendukung pasangan Dadang-Deden, karena visi dan misi mereka lebih merakyat," ujarnya. (B.97)**

kilas kampanye pilkadal bupati Bandung

Dadang M. Naser-Deden R. Rumaji
Ingin Tata Pasar Tradisional
BANJARAN,(GM)-
Pasar tradisional di Kab. Bandung diharapkan bukan hanya sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli antara pedagang dan masyarakat. Seharusnya pasar tradisional ditata sebaik mungkin, karena selain memberi kenyamanan, juga bisa dijadikan sebagai identitas kota.

Demikian dikatakan calon Bupati Bandung, Dadang Naser usai melakukan dialog dengan pedagang di Pasar Banjaran, Minggu (15/8). Menurut Dadang, selama ini pasar tradisional terkesan semrawut, becek, dan bau.

Karenanya pasar tradisional harus ditata lebih baik agar kesan tersebut hilang. "Imej bahwa pasar tradisional itu becek, bau, kotor, dan menyebabkan kesemrawutan lalu lintas, harus diubah. Namun untuk menghilangkan imej tersebut bukan hanya tugas pemerintah, sebab pedagang juga memiliki tanggung jawab yang sama. Salah satunya dengan menjaga kebersihan di sekitar pasar tersebut," katanya.

Mengenai keberadaan pasar modern, Dadang meminta pedagang tidak hanya bisa mengeluh karena pendapatan mereka berkurang. Mereka pun harus bisa bersaing dan memberikan pelayanan dan kenyamanan yang sama agar tidak tersisihkan.

Untuk kenyamanan inilah, pasar tradisional harus ditata seindah mungkin. "Makanya jika dipercaya memimpin Kab. Bandung, saya akan membuat aturan yang berpihak kepada para pedagang pasar tradisional," katanya.

Sementara itu, pada hari kedua kampanyenya, pasangan Dadang Naser dan Deden R. Rumaji, memulainya dengan dengan sahur bersama di Masjid Besar Banjaran dan mendengarkan ceramah di Pajagalan serta berdialog dengan warga Desa Taraju, Banjaran.

"Namun untuk di masjid, kita tidak melakukan kampanye. Kita hanya sahur dan mendengarkan ceramah," ujarnya.

Setelah melakukan dialog, Dadang Naser berkunjung ke kediaman budayawan Ki Dana di Banjaran Wetan. Dadang juga menjenguk Ketua PK Partai Golkar Banjaran, R. Warhani, yang kini tengah terbaring sakit di rumahnya.

Dadang juga berdialog dengan masyarakat di Desa Lamajang, Pangalengan, perkebunan Malabar, dan Desa Wanayasa. Dadang selanjutnya mengunjungi Desa Cipinang, Kec. Cimaung, dan ditutup dengan buka bersama kaum duafa di Desa Jagabaya.

Sedangkan cawabup Deden Rumaji mengawali kampanyenya lewat dialog dengan kelompok tani Pangalengan. Deden selanjutnya berkampanye di Kec. Cangkuang, Kec. Pameungpeuk, dan ditutup dengan buka bersama pedagang di Masjid Besar Banjaran.

Dukung Dadang

Sementara itu, serikat pekerja perusahaan yang bergerak di bidang usaha tekstil, garmen, sandang, kulit, dan sejenisnya, secara bulat menyatakan dukungannya untuk memenangkan pasangan H. Dadang Nasser dan Deden R. Rumaji, menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2010-2015. Karena, pasangan Dadang-Deden dipandang bisa memajukan perindustrian di Kab. Bandung.

Ketua Pengurus Cabang Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC-SP TSK-SPSI) Kab. Bandung, Uben Yunara, S.Pd. didampingi wakil ketua, Mulyana, Ude Suryana dan Ayi Suhanda serta sekretaris, Supriyadi kepada "GM", Jumat (13/8), menuturkan, seluruh pengurus serikat pekerja di perusahaan yang tergabung pada PC-SP TSK-SPSI telah mengadakan pertemuan dengan Dadang Naser.

Dalam pertemuan tersebut, semua yang hadir menyatakan sikap untuk mendukung dan memenangkan pasangan Dadang-Deden menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2010-2015.

"Kita sangat siap dan mendukung pasangan Dadang-Deden, karena visi dan misi mereka lebih merakyat," ujarnya. (B.97)**

Ridho Budiman Utama-Dadang Rusdiana Tampilkan Komedian Sule "Prikitiw"

CIPARAY,(GM)-
Kampanye kedua pasangan Ridho Budiman Utama-Dadang Rusdiana (Ridho-Darus), berlangsung meriah di Lapangan Barujati Ciparay, Minggu (15/8). Pada kampanye kedua ini, pasangan nomor urut 8 ini menampilkan berbagai jenis hiburan. Salah satunya dengan tampilnya komedian Sule "Prikitiw".

Dalam kampanye ini, pasangan Ridho-Darus memperkenalkan program Delapan Kanyaah Ridho-Darus Kanggo Masyarakat Kabupaten Bandung. "Setelah kami berdialog dengan ribuan tokoh masyarakat, mendengar langsung dari warga tentang kondisi Kab. Bandung, kami sepakat merumuskan program delapan kanyaah untuk menuntaskannya," kata Ridho.

Dijelaskannya, delapan kanyaah itu adalah jalan lucir (hotmix) nepi ka kampung, pendidikan gratis jeung berkualitas, asuransi kesehatan gratis kanggo sadaya warga, meresan sangkan Kab. Bandung merenah, jaminan status hukum jang padagang jualan di pasar, subsidi jang patani, ngurangan angka pangangangguran jeung mere katentraman jang warga kanggo ngalaksanakeun ibadah.

Menurut Ridho, delapan kanyaah ini dibuat berdasarkan berbagai persoalan yang disampaikan masyarakat. "Mulai dari jalan rusak yang telah menghambat mereka beraktivitas dan mencari nafkah. Hingga permasalahan masih adanya pungutan serta kualitas pendidikan, yang dinilai belum optimal," ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut Ridho, para pedagang yang telah dikunjungi mengeluhkan ketidakpastian hukum dalam berjualan, petani yang mengeluh masih tingginya biaya produksi, serta tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja di pinggir jalan.

"Dengan APBD yang mencapai Rp 2 triliun ditambah dengan potensi pendapatan lainnya, program ini telah kami kalkulasi secara tepat. Sehingga, bisa terealisasi," ucapnya.

Kampanye Ridho-Darus yang dimeriahkan juga oleh Sule Prikitiw. Sule mengaku, terinspirasi oleh niat serta tekad pasangan Ridho-Darus untuk memajukan Kab. Bandung. "Kapan lagi Kab. Bandung bisa maju, kalau tidak dipimpin oleh pemimpin amanah seperti Ridho-Darus," cetus warga Rancaekek ini.

Suara nurani

Di bagian lain, Ketua Tim Sukses Ridho Darus, Arifin Sobari menginginkan agar kampanye terbuka tersebut tidak hanya berisi orasi politik, tapi juga menjadi sarana menyuarakan nuraninya. "Kami ingin agar bulan Ramadan sebagai bulan kemenangan, merupakan bagian dari kemenangan publik," katanya.

Mengenai masalah adanya konvoi dalam kampanye terbuka ini, Arifin mengaku, hal tersebut tidak bisa dihindari. Tapi tim pemenangan telah memperketat pengawasan. Sehingga, pelaksanaan konvoi massa pendukung tetap tertib.

Selain diisi dengan orasi-orasi dari berbagai kader, kampanye terbuka ini juga dimeriahkan berbagai macam hiburan, dari penampilan band, nasyid hingga freestyle motor.

Justru yang menjadi bintang panggung adalah Sule, yang mampu memberikan hiburan bagi semua yang hadir. Dalam kesempatan ini Sule berusaha menghibur dengan logat khasnya, yang selalu melontarkan kata "prikitiw".

Tak pelak tingkah laku Sule tersebut, kerap mengundang tawa dan tepuk tangan penonton. Sule juga tampil dengan membawakan lagu andalannya, "Susis", yang disisipi dengan lirik Ridho-Darus. Mendengar ini semua menjadi ikut bernyanyi. Selain itu, dalam kampanyenya, Ridho-Darus juga turut menghadirkan penyanyi rap Ebiet Beat A. (GM)