Selasa, 29 Juni 2010
Sederhana Namun Istimewa, Lepas Sambut UPTD TK-SD Kecamatan Ciparay
Ket Foto: Pejabat UPTD TKSD Lama Drs. Asep Setia, M.SI secara simbolis menyerahkan kelengkapan kantor Kepada Pejabat baru. Hj. Euis Rosanah, Dra yang disaksikan oleh Sekdis Disdikbud Kab. Bandung.
Kab. Bandung. PATROLI.-
Setelah dua tahun lebih, akhirnya lepas sudah tanggung jawab besar Drs. Asep Setia, M.Si sebagai Pelaksana Tugas Kepala UPTD TK-SD Disdikbud Kec. Ciparay, karena memegang tampuk Pimpinan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Disdikbud di dua Kecamatan, bukanlah hal yang mudah. Sama-sama memerlukan pemikiran dan strategi yang tepat untuk memajukan mutu pendidikan di dua kecamatan yang berbeda.
Hal itu terjadi karena Bupati Bandung yang diwakili oleh Sekda Ir. Sofian Nata prawira sudah melantik seorang pejabat baru untuk Jabatan Kepala UPTD TK-SD Kec. Ciparay, tak lain H. Euis Rosanah, Dra yang sebelumnya menjabat Kepala UPTD TK-SD Kec. Cimaung. Prosesi Serah terima jabatannya pun dilakukan serempak di alua Kantor Disdikbud Kab. Bandung beberapa waktu lalu.
Jumat Pekan lalu, bertempat di Gedung KPRI Kec. Ciparay, acara lepas sambut pun digelar sederhana namun sangat istimewa, karena selain dihadiri oleh Para Kepala Sekolah Kec. Ciparay dan Cimaung, Pengurus PGRI, MKKS, Penilik dan Pengawas, turut hadir pula para UPTD TK-SD Se-wilayah Banjaran seperti Cimaung, Pameungpeuk, Banjaran. Sekdis Disdikbud Kab. Bandung tampak pula hadir bersama Kabid TK-SD Disdikbud Yayat Hendayana, S.Pd.
Sumarna, Ketua PGRI Cabang Kec. Cimaung dalam Sambutannya mengatakan kepindahan Hj. Euis ke Ciparay akan meninggalkan kehilangan besar bagi dunia pendidikan di Kec. Cimaung, Hal ini karena Kepempinan beliau yang senantiasa tegas, namun penuh perhitungan dalam mengambil kebijakan, sehingga ia menjadi kebanggaan masyarakat Cimaung.
“ tapi sebagai Abdi Negara mutasi atau rotasi adalah hal yang biasa, sehingga kepindahan Hj. Euis kami terima, namun kepindahan bukanlah menjadi penghalang hubungan baik yang telah dibina, selamat jalan dan selamat bertugas ditempat yang baru”. Ujarnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Aceng S.Pd Ketua PGRI Kec. Ciparay yang memaparkan Bahwa Rotasi bagi PNS merupakan hal yang biasa, Namun Keberadaan Drs. Asep Setia, M.Si,Sebagai Plt UPTD Tk-SD Di Kec. Ciparay ini selama 2 tahun ini, sangat besar peranannya terutama dalam hal sinergi bersama PGRI untuk maju mundurnya mutu pendidikan di Kec. Ciparay.
“ Mudah-mudahan saja, Penempatan Kepala UPTD yang baru mampu bertindak serupa dengan UPTD yang lama, bahkan turut melanjutkan PR yang belum terselesaikan , untuk menentukan kemajuan pendidikan di Kec. Ciparay. Kepada Drs. Asep Setia, saya Ucapakan Selamat Jalan, terima kasih atas dedikasinya selama ini. “. Ujarnya.
Drs. Asep Setia dalam sambutanya mengucapkan Banyak terima kasih kepada semua pihak di Kec. Ciparay yang telah memberikan dorongan, dukungan, dan motivasi selama mengemban tugas di Kecamatan ini, meskipun masih sangat banyak kekurangan karena keterbatasan sebagai manusia jika harus mengemban tugas di dua tempat.
“ Namun suasana silaturahmi dan kekeluargaan yang begitu dekat, membuat keberadan saya di Kec. Ciparay begitu singkat, saya memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan selama kepemimpinan saya tidak bisa melayani dengan maksimal. Kepada Bu Euis saya ucapkan selamat bertugas di Ciparay”.Ujarnya.
Sementara itu Hj. Euis Rosanah, Kepala UPTD TK-SD yang baru, mengatakan kepindahan ini merupakan suatu hal yang berat, karena masih banyak pekerjan yang belum terselesaikan, namun kewajiban sebagai PNS menjadikan Rotasi dan mutasi adalah suatu biasa, mau tak mau kita harus menerima kebijakan pimpinan.
“ Keberadaan saya sebagai Kepala UPTD Yang Baru di Kec. Ciparay ini semoga saja mendapat dukungan dari semua elemen pendidikan yang ada di Ciparay, karena tanpa dukungan semua pihak cita-cita pdan kemajuan pendidikan tidak akan berjalan dengan hanya mengandalkan satu orang saja. pengalaman sebagai guru, Kepala sekolah, pengawas, dan Kepala dinas, saya akan curahkan demi peningkatan pendidikan di kecamatan Ciparay. Dan kepada Pejabat lama saya Ucapkan selamat Jalan”. Ucapnya.
Camat Ciparay Drs. Aef Sabarudin yang diwakili oleh Kasie Pemerintahan Edi S mengamanatkan bahwa dengan adanya pergantian kepala UPTD Tk-SD di Kec. Ciparay, segala Kerjasama dan kordinasinasi yang telah terjalin baik, semoga menjadi lebih baik untuk peningkatan mutu pendidikan yang menjadi indicator peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Di Kab. Bandung. (ASLI88)
SMA Mardika Dan SMP MePa Gelar Acara Paturay Tineung
Ket Foto :Kepala SMA Mardika Asep Kusnawan, S.Pd dan Drs. Engkon Aripin saat melepas para anak didiknya, pada prosesi paturay tineung ( Asli88).
Kab. Bandung.-PATROLI.-
Dalam rangka melepas kepergian Siswa-Siswinya yang telah lulus, SMA MArdika Dan SMP Mekar Pawitan Kec. Paseh bersama-sama Menggelar Acara Paturay tineung di aula SMA Mardika dengan menampilkan berbagai kreasi seni Siswa dan di meriahkan oleh Hiburan Electone Raga Nada Pimpinan Nanang Supriatna. Yang diHadiri pula Camat Paseh, Ma’sum,S.IP, Komite sekolah, Yanto, serta Ketua Yayasan. Dan tamu undangan lainnya.
Dalam Sambutannya Drs. Engkon Aripin, Kepala SMP Mepa mengungkapkan rasa syukurnya, bahwa siswa-siswinya kelas 9 sudah lulus dari sekolah ini dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, semoga saja segala ilmu yang diperoleh di kampus ini bisa berguna di sekolah selanjutnya.
“ acara ini merupakan persembahan terakhir dari sekolah ini untuk memberikan kenang-kenangan bagi mereka yang akan melanjutkan ke SMA, sehingga nantinya tidak melupakan asal mereka “ . Ujarnya.
Komite SMP Dan SMA mardika, Yanto mengaku bangga dan bahagia dengan hasil UN di sekolah ini yang mencapai 100 persen, dimana keberhasilan itu adalah hasil kerja keras para pendidik di SMP Mepa dan SMA Mardika.
“ sebagai komite sekolah yang merupakan wakil orangtua murid, saya akan berupaya membantu pihak sekolah untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana sekolah, baik itu melalui bantuan atau apalah demi kemajuan sekolah ini, namun upaya itu belum maksimal masih ada kekurangan, tetapi kami akan terus berupaya terus” . Ujarnya.
Sementara itu Camat Paseh, Ma’Sum S.Ip dalam sambutannya memaparkan Bahwa Kecamatan paseh berada di posisi 25 dari 31 kecamatan dalam peningkatan IPM ( indeks pembangunan Manusia ) di Kab. Bandung sehingga perlu adanya peningkatan, terutama dibidang pendidikan.
“ dengan banyaknya program bantuan ke dunia pendidikan, saya berharap IPM di Kec. Paseh ini bisa lebih ditingkatkan, baik itu melalui sekolah formal seperti SMP maupun melalui program lainnya, sehingga program wajar dikdas 9 tahun di Kab. Bandung bisa ditingkatkan ke 12 tahun “.
Asep Kusnawan Kepala SMA Mardika mengaku puas dengan Hasil UN sekarang dimana semua siswa lulus, ia berharap semua ilmu yang didapat dari sekolah ini bisa menjadi bekal dimasa datang baik itu perguruan tinggi ataupun untuk bekerja.
“dengan kelulusan yang mencapai 100 persen ini, saya berharap ada peningkatan dalam penerimaan siswa baru sekarang, terlebih disekolah ini ada kegiatan yang cukup gemilang prestasinya seperti pembuatan bonsai dan Seni”. Ujarnya ( Asli88)
MJ Swimming Club Gelar Kejuaran Renang Antar SD dan SMP Se- Bandung Raya.
Ket Foto: Para Peserta lomba renang MugiJaya Chalenge 2010 tampak bersiap terjun ke kolam. Insert : Ketua Klub MJSC, Maman Komarudin, S.Pd. ( Asli 88).
Kab. Bandung. PATROLI.-
Pencapaian sebuah prestasi puncak, khususnya dibidang olahraga, bukanlah diraih dengan cara yang instan ( langsung jadi). Tetapi melalui sebuah proses panjang, mulai dari latihan yang berat, pembinaan yang baik, serta rutinitas kejuaraan yang digelar. Yang memang sangat efektif dalam mendongkrak bakat atlet terutama atlit siswa.
Terlebih di Kab. Bandung, sebut saja untuk olahraga renang, jarang sekali kita dengar adanya kejuaraan renang yang digelar. Baik oleh pemerintah melalui wadah PRSI ( Persatuan Renang Seluruh Indonesia ) ataupun oleh pihak klub.
Adanya kejuaraan atau event, dipercaya sebagai motivasi yang handal untuk mendongkrak terus prestasi atlit, selain karena berlatih mereka pun bisa mengukur sejauh mana kemampuan dirinya jika disbanding orang lain.Hal tersebut itulah yang menjadi modal utama, Mugi Jaya Swimming club yang diketuai Maman Komarudin, S.Pd untuk menggelar Kejuaraan Renang antar Pelajar SD dan SMP Se-Bandung raya di Kab. Bandung.
Kejuaraan yang dibuka oleh Kadisdikbud Kab. Bandung Drs. Juhana, berlangsung di kolam Renang Mugi Jaya Ciparay mendapat animo yang cukup besar dari para pencinta olahraga air ini, tercatat 275 orang atlit mendaftar untuk mengikuti pertandingan yang terbagi kedalam 4 gaya yakni Gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya Kupu-kupu, dan gaya punggung yang dibagi kedalam 4 kelompok umur.
Maman Komarudin, S.Pd, Ketua MJ Swimming club yang didampingi Sekretarisnya Rian mengatakan bahwa kejuaran yang digelar ini adalah Pertaruhan klub, yang mana ditengah mati surinya even kejuaraan di tingkat Kab. Bandung, sebagai klub yang baru berdiri kurahg lebih dua tahun ini, berani ambil inisiatif untuk menggelar kejuaraan yang berhasil pula menarik animo dari peserta, yang mayoriatas kebanyakan bukan dari kab. Bandung.
“ selain pelatihan dan pembinaan yang berkesinambungan, kejuaraan adalah cara efektif untuk mengejar prestasi dan prestise atlit. Dimana mereka bisa melihat sampai mana kemampuannya untuk bisa bersaing dengan atlit lainnya. Kalau masih kurang maksimal mereka harus lebih giat lagi berlatih, Ujarnya.
Maman pun menambahkan, kegiatan ini adalah sebagai upaya menggiatkan olahraga renang kepada masyarakat kab. Bandung, sedikit banyaknya membantu pemerintah Kab. Bandung untuk mencari bibit atlit renang sedari dini, yang selanjutnya harus mendapat pembinaan yang berkelanjutan untuk keperluan mendatang seperti PORDA, POPDA atau event apapun.
“ dengan adanya kejuaraan yang digelar oleh klub ini, saya berharap pemerintah lebih serius memperhatiakan pembinaan olahraga khususnya pelajar terutama atlit renang, sehingga nantinya tidak ada lagi atlit dari Kab. Bandung yang diambil oleh Kab. Lain karena dianggap kurang prestasi ataupun prestise”, Ujarnya.
Dalam kejuaraan tersebut Fabian Abriliano dari SD Kebon Sari Bandung terpilih menjadi perenang terbaik untuk kategori SD Putra, Flatari S R dari SDN Cimahi Mandiri 5 untuk SD Putri, Aril R. Prabowo dari SMPN 3 Cimahi untuk SMP Putra, Reviana Aulia dari SMPN 7 Bandung untuk SMP Putri, namun sayangnya tidak ada atlit dari Kab. Bandung yang mampu mencatat prestasi, hanya satu orang atlit yang mampu bersaing dengan Siswa SD se= Bandung Raya, Yakni M. Fadhil dari SDN Majalaya 2 ( Asli88)
Pentas Seni, Perpisahan Ala Murid SDN Komplek Majalaya I,V,VIII, X.
Ket: Para Siswa SDN Komplek Alun-alun sedang menampilkan kepiawaiannyanya Menari
Kab. Bandung. Patroli.
Dimana ada waktu Pertemuan pastilah akan ada masanya perpisahan, itu tak bisa dihindari, namun baik pertemuan maupun perpisahan haruslah memberikan kesan atau kenangan yang tak terlupakan.
Dan demi memberikan Kenangan manis bagi siswa-siswi Kelas 6 yang akan meninggalkan Sekolah Dasar untuk melanjutkan Ke SMP, para Guru di SDN Komplek Alun-Alun yang diprakarsai oleh Para Kepala Sekolahnya. Mengelar Pentas Seni dalam rangka perpisahan kelas 6 dan kenaikan kelas dihalaman SDN Komplek Majalaya I, V,VIII dan x.
Berbagai kreasi siswa di tampilkan seperti Tari tradisional ( Jaipong, serimpi, tari merak ), tari modern, permainan angklung, Kabaret, dan yang lainnya oleh para siswa dan siswi SD, tampak wajah ceria dan kegembiraan baik dari guru, orang tua murid dan hadirin yang hadir.
Yaya Mulyana, S.Pd Kepala SDN Majalaya I mewakili Hj. Sri Mulyati, S.Pdi, Kepala SDN Majalaya V, E. Suhaebah, S.Pdi Kepala SDN Majalaya VIII, dan Hj. Diah Mardiana Kepala SDN Majalaya X mengatakan bahwa acara pentas seni ini adalah untuk melepas atau paturay tineung siswa kelas 6 yang telah lulus dan akan melanjutkan ke SMP.
“ ini adalah wujud krreatifitas guru dibidang seni yang diajarkan kepada siswanya, terlebih acara ini melibatkan seluruh siswa, sehingga babak-bakat seni siswa SD ini terlihat yang mudah-mudahan nantinya bisa menjadi bekal hidup dikemudian hari, dengan acara inipun, bisa melatih siswa untuk tampil dimuka umum”. Ujarnya.
Yaya pun berpesan kepada seluruh siswa yang lulus jangan lupakan semua atikan dan ilmu yang telah guru-guru berikan, dan semoga saja ilmu itu bermanfaat dikemudian hari kelak. ( Asli88)
Kecamatan Arjasari Sebagai Sentra Agro dan Pelatihan
Ket Foto : Drs. E. Syarif Hidayat, M.Si Camat Arjasari.
Kab. Bandung. PATROLI.-
Terpisahnya Lembang dari Kab. Bandung selepas Pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Sedikit besar sangat terasa kehilangannya. Kecamatan lembang yang dikenal sebagai pusat wisata alam, wisata agro, dan sebagai tempat pusat pelatihan dan Pendidikan.
Tampaknya hal itu patut menjadi bahan kajian pemerintah Kabupaten Bandung, khususnya dinas instasi terkait untuk mencari kecamatan yang bisa dijadikan pengganti fungsi sentral kecamatan lembang. Memang secara historis segala hal tersebut tadi adalah hasil dari pemerintahan Kab. Bandung namun dengan adanya pemekaran wilayah KBB secara otomatis wilayah ini masuk kedalamnya.
Kecamatan Arjasari bisa dikategorikan sebagai salah satu Kecamatan yang setidaknya layak untuk di jadikan sebagai sentra Agro dan Pelatihan, dengan kondisi geograpis yang berbukit-bukit, serta sebagaian besar masyarakatnya sebagai petani khususnya Jagung manis yang sempat diklaim dari lembang, ubi arnet, singkong, kentang, dan bawang. bahkan Arjasari cocok jika dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan karena ada TPLP milik Universitas Padjadaran Bandung.
Berkaitan dengan Hal itu, Camat Arjasari, Drs. E. Syarip Hidayat, M.Si mengatakan hal itu sudah menjadi wacana inti di Kec, Arjasari terlebih ini sudah disampaikan kepada Bapak Bupati Bandung dalam Ekspos Kecamatan Arjasari pada Kunjungan kerja Bupati Bandung beberapa waktu lalu.
“ Kecamatan Arjasari ini bisa dijadikan sebagai Sentra Agro karena sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani, Sebut saja jagung manis yang sudah bisa memasok pasaran Lembang, terlebih inipun atas usulan para kelompok tani dan gapoktan yang ada dikecamatan arjasarai ini, bahkan beberapa waktu lalu, para kelompok tani disini sudah melakukan upaya budi daya gandum yang sekarang sudah Nampak hasilnya.
Syarip Pun menambahkan, wacana itu tidak akan berhasil tanpa adanya dorongan dan dukungan dari semua pihak, baik itu sarana maupun pra sarana, warga petani masih perlu pelatihan dan pembinaan yang lebih mendalam, bahkan untuk sarana jalan pun kalau bisa diperlebar untuk lancarnya mobilisasi hasil agro ini. ( Asli88)
Akibat Mobilisasi Batu Bara Jalan Raya Majalaya-Rancaekek Rusak Berat
Ket; Maksum Camat Solokan Jeruk.
Kab. Bandung. PATROLI.-
Langkanya temuan dan sediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari sisa-sisa hewan purba ini, memaksa pemerintah mengalihkan dan mengurangi pola konsumtif masyarakat dari penggunaan BBM ke yang lain seperti Batubara atau Bahan Bakar Gas. Tak ayal lagi Perubahan pun terjadi, Sebut saja Industri di seputar wilayah Majalaya, semua perusahaan beralih semuanya menggunakan Batubara.
Namun peralihan tersebut tampaknya tidak dibarengi dengan pola yang baik, seperti limbah batubara kini menjadi menjadi masalah baru, terlebih polusi udara yang mulai menggerogoti warga, bahkan kini akibat mobilisasi yang over, sarana transportasi jalan pun dalam kondisi rusak berat.
Seperti yang terjadi di ruas jalan Majalaya-Rancaekek, jalan sepanjang 8 Km kondisinya rusak parah, lobang-lobang besar menganga disana-sini, tak lebih bagaikan sungai kering, atau jika dimusim hujan berubah menjadi kolam dadakan. Terutama jika memasuki wilayah Kec. Solokan Jeruk.
Tak jarang para pengguna jalan menjadi korban, terutama pengendara sepeda motor, banyak yang sudah menjadi korban. Rusaknya jaln itu,i salah satunya disebabkan oleh tidak kuatnya jalan menahan beban dari kendaraan. Seperti truk pengangkut batubara, yang menurut salah seorang sopir, beratnya mencapai 40 ton.
Bahkan menurut salah seorang anggota Satpol PP Kec. Majalaya, dalam satu malam truk toronton pengangkut batubara terhitung 40 unit yang datang hampir secara berbarengan sehingga tidak salah kalau jalan raya ini kondisinya rusak.
Menyikapi hal itu, Camat Solokan Jeruk mengaku sudah melaporkan kondisi Jalan ini kepada pihak-pihak terkait, bahkan iapun sempat melakukan sidak ke lokasi yang biasa dijadikan tempat parkir truk batubara.
“ persoalan batubara ini memang menjadi salah satu penyebab rusaknya jalan, sehingga perlu kiranya kita duduk bersama dengan berbagai pihak seperi distributor, suplaiyer, dan pengguna, dan pemerintah untuk menyelesaikannya, kalau dibiarkan terus jalan ini bisa semakin rusak”. Ujarnya.
Yaya M, Aktivis Ormas MALIPOL Kab. Bandung mengatakan semua persoalan tentang batubara ini, baik sampah dan kondisi jalan. ini akibat tidak adanya regulasi atau pengaturan batas muatan, ditutupnya jembatan timbang menjadi celah empuk bagi suplaiyer, mereka tidak mau rugi sehingga mengangkut batubara yang melebihi kapasitas tonase jalan.
“ ini bukan tanggung jawab perorangan atau individual tatapi tanggung jawab kita semua untuk bisa mengatasinya terutama Dinas perhubungan yang harus melakukan kembali penimbangan muatan”. Ujarnya. (* ASLI88)
Bantuan Tersalurkan, Pertamina Kamojang Gelar Syukuran
Camat IBUN, Agus Suhartono saat menerima bantuan dari GM Pertamina Area Energi Kamojang ( Agus Jumro.)
Kab. Bandung. PATROLI.-
Sebagai wujud syukur atas suksesnya penyaluran bantuan kesejumlah desa di Kecamatan Ibun, Seperti Pembangunan jalan Hotmik Ibun- Kamojang sepanjang 4 Km, Pembangunan Polindes atau Pustu ( puskesmas pembantu), pembangunan Rehab 2 ruang kelas dan MCK di SDN Pasanggrahan IBUN, Pembangunan SD Kamojang, SD Patrol, Pembangunan Pondok Pesantren Ar-rohman.
Pertamina Area Energi Kamojang menggelar acara syukuran yang di pusatkan di Alun-Alun Kec. Ibun, yang dibagi dalam beberapa kegiatan yakni, perlombaan siswa ( Menggambar-mewarnai ), Seremonial potong tumpeng, Nonton Bareng, dan istigosah. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Ibun Agus Suhartono, Kepala UPTD Tk/SD Kec. IbUn Drs. Moh. Cuarliman K, Para Kepala Desa Se-Kec. Ibun, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan jajaran direksi Pertamina Area Energi Kamojang.
Camat Ibun, Agus Suhartono dalam sambutannya mengucapkan Banyak terima kasih sekaligus permohonan maaf atas bantuan dan perhatian Pertamina Area Energi Kamojang terhadap Pemerintah Kabupaten Bandung serta Warga masyarakat Ibun, karena seharusnya pemberian bantuan yang diberikan Pertamina seharusnya menjadi tugas pemerintah, tetapi karena keterbatasan, pemerintah belum bisa merealisasikannya.
“Semua bantuan yang telah pertamina berikan, patut kita syukuri dan kita jaga bersama, karena dengan menjaga memelihara amanah tersebut, usia hasil bantuan tersebut akan lebih lama. Dan kepada Pertamina Saya berharap pemberiana bantuan ini bukanlah yang terakhir tetapi berlanjut dimasa yang akan, sehingga nantinya Kecamatan Ibun tidak kalah dari kecamatan-kecamatan lain “. Ujarnya.
Sementara itu Agus Jumro, General Manager Pertamina Area Energi Kamojang mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintahan Kecamatan Ibun yang telah menjembatani Pertamina untuk memberikan kontribusi bantuan ke Pemkab. Bandung.
“ ini bukan merupakan tonggak awal dalam memajukan pembangunan di Kec. Ibun, tetapi sebelumnya kami Pertamina area Energi Kamojang memberikan Bantuan yang sesuai dengan program Pertamina Corporate melalui pertamina perduli, yang didukung pula oleh permintaan-permintaan dari warga masyarakat dan dapat terealisasi pula sekarang ini”. Ujarnya.
Agus pun memaparkan .sesuai dengan moto Pertamina energy hari ini untuk esok lebih baik, agus berharap Kec. Ibun ini bisa lebih baik dari Kecamatan-kecamat an yang lain, namun semua itu takkan bisa berhasil tanpa sinergi atau kerjasama dari semua pihak, baik pertamina, MUspika, dan Masyarakat iitu sendiri.
Lain halnya dengan Penyelenggara acara, Ruswito Ketua Karang Taruna Kec. Ibun yang didampingi Atep Kusman Kepada Patroli mengatakan bahwa acara ini merupakan ungkapan syukuran Pertamina atas suksesnya menyalurkan bantuan kepada warga masyarakat Ibun, terutama kedalam tiga bidang Pendidikan, kesehatan dan infras stuktur keagamaan.
“ sebagai penyelenggara saya ucapkan terima kasih kepada pertamina yang telah memberikan bantuan untuk kemajuan Kec. Ibun dan semoga ini bukan yang terakhir kalinya. Tetapi berlanjut ditahun-tahun mendatang .” Ujarnya.(ASLI88)
Jumat, 11 Juni 2010
Zari’ah Natrat, Refleksi Perda Zakat Ala Desa Biru
Kab. Bandung . PATROLI.-
Bupati Bandung, H. Obar Sobarna dalam sambutannya pada kunjungan kerja ke Desa Biru Kec. Majalaya mengatakan bahwa Zakat penghasilan, Zakat harta, serta Zakat lainnya, kalau dikelola secara propesional bisa membawa hasil yang besar, yang nantinya diperuntukan untuk kepentingan bersama. Hal tersebut yang mendasari terciptalah Perda Tentang zakat di Kab. Bandung , yang selanjutnya dikelola oleh Badan pengelola Zakat Tingkat Kab. Bandung .
“ Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab. Bandung baik golongan tinggi maupun rendah sudah melakukan kewajiban menyisihkan penghasilannya melalui Zakat Penghasilan, dengan cara, PNS menyetorkan zakat penghasilan sebesar 2,5 persen dari keseluruhan gajinya melalui salah satu Bank di Kab. Bandung , yang Alhamdulillah hasilnya sudah sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, seperti member honor bagi guru Madrasah, serta kegiatan keagamaan lainnya”. Ujarnya.
Lebih jauh Obar mengatakan, idealnya Zakat penghasilan, Zakat harta bisa dilakukan dan dijalankan oleh seluruh masyarakat di Kab. Bandung , bisa dibayangkan berapa besar uang yang terkumpul, dan lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang bisa di danai oleh Badan Zakat ini.
Menanggapi sambutan Bupati Bandung tentang arti pentingnya Zakat Penghasilan. Kades Biru Kec. Majalaya, Asep Zaki Kamil dalam kesempatan berbeda kepada PATROLI mengatakan bahwa memang benar apa yang disampaikan oleh H. Obar Sobarna, Zakat Penghasilan, Zakat harta atau apapun namanya jika dikelola dengan baik, sangat besar manfaatnya demi kemajuan masyarakat.
“ Ini memang terbukti, Masyarakat Desa Biru Khususnya para Jama’ah Mesjid di Desa Biru, sudah dari dulu sudah melaksanakan Zakat Penghasilan dan yang lainya, bahkan jauh sebelum Perda Zakat disahkan, tapi dengan nama yang berbeda-beda, ada yang namanya Zanat singkatan dari Zaria’ah Natrat, Fakin artinya Infak keur nu miskin, perelek dan banyak nama lain sesuai penamaan jamaah Mesjid itu”, Kata Asep.
Asep pun mengatakan, banyak kegiatan masyarakat yang sukses didanai oleh program itu, seperti pembangunan Mesjid, pembangunan Madrasah, Pembelian sawah yang hasilnya diperuntukan untuk honor guru-guru Madrasah, bahkan program perelek warga, mampu membiayai orang tua jompo, keluarga miskin, dan menjadi persediaan bagi lumbung warga jika menghadapi masa paceklik.
“ program zakat ini sudah sangat melekat dalam tradisi masyarakat Desa Biru, sangat sesuai dengan Visi desa kami yakni “dengan nilai kebersamaan kita ciptakan sebuah proses pembangunan” dengan misi “ Mari kita gali potensi untuk meraih prestasi”. Ujarnya.
Lebih Jauh Kades memaparkan, bahwa segala program zakat di masyarakat Biru khususnya para Jamaah mesjid merupakan sumber swadaya masyarakat terbesar dalam mewujudkan segala pembangunan dimasyakat, banyak nilai positif yang terkandung dalam Zanat, Fakin, dimana semua jamaah saling berlomba untuk menuju kebaikan, saling bantu dan peduli sesama. Bahkan untuk Desa Biru tidak ada kata, segala pembangunan jangan minta bantuan warga, padahal hal itu secara tidak langsung menutup kesempatn warga untuk beramal soleh.
“Masyarakat Jamaah di Desa Biru merupakan cerminan bagi kita semua, dimana tanpa di paksa mereka mau menyisihkan sebagian hartanya baik melalui Zanat, Fakin, Arisan Kurban, Zakat Tahunan, Zakat Pekerja Arab atau apalah untuk dikumpulkan dipengelola, yang manfaatnya sangat besar sekali untuk pembangunan wilayah desa, dan semoga saja hal ini bisa menjadi contoh bagi desa lain di Kab. Bandung untuk kemajuan desany”, Ujarnya ( Asli)
Bupati Bandung, H. Obar Sobarna dalam sambutannya pada kunjungan kerja ke Desa Biru Kec. Majalaya mengatakan bahwa Zakat penghasilan, Zakat harta, serta Zakat lainnya, kalau dikelola secara propesional bisa membawa hasil yang besar, yang nantinya diperuntukan untuk kepentingan bersama. Hal tersebut yang mendasari terciptalah Perda Tentang zakat di Kab. Bandung , yang selanjutnya dikelola oleh Badan pengelola Zakat Tingkat Kab. Bandung .
“ Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab. Bandung baik golongan tinggi maupun rendah sudah melakukan kewajiban menyisihkan penghasilannya melalui Zakat Penghasilan, dengan cara, PNS menyetorkan zakat penghasilan sebesar 2,5 persen dari keseluruhan gajinya melalui salah satu Bank di Kab. Bandung , yang Alhamdulillah hasilnya sudah sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, seperti member honor bagi guru Madrasah, serta kegiatan keagamaan lainnya”. Ujarnya.
Lebih jauh Obar mengatakan, idealnya Zakat penghasilan, Zakat harta bisa dilakukan dan dijalankan oleh seluruh masyarakat di Kab. Bandung , bisa dibayangkan berapa besar uang yang terkumpul, dan lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang bisa di danai oleh Badan Zakat ini.
Menanggapi sambutan Bupati Bandung tentang arti pentingnya Zakat Penghasilan. Kades Biru Kec. Majalaya, Asep Zaki Kamil dalam kesempatan berbeda kepada PATROLI mengatakan bahwa memang benar apa yang disampaikan oleh H. Obar Sobarna, Zakat Penghasilan, Zakat harta atau apapun namanya jika dikelola dengan baik, sangat besar manfaatnya demi kemajuan masyarakat.
“ Ini memang terbukti, Masyarakat Desa Biru Khususnya para Jama’ah Mesjid di Desa Biru, sudah dari dulu sudah melaksanakan Zakat Penghasilan dan yang lainya, bahkan jauh sebelum Perda Zakat disahkan, tapi dengan nama yang berbeda-beda, ada yang namanya Zanat singkatan dari Zaria’ah Natrat, Fakin artinya Infak keur nu miskin, perelek dan banyak nama lain sesuai penamaan jamaah Mesjid itu”, Kata Asep.
Asep pun mengatakan, banyak kegiatan masyarakat yang sukses didanai oleh program itu, seperti pembangunan Mesjid, pembangunan Madrasah, Pembelian sawah yang hasilnya diperuntukan untuk honor guru-guru Madrasah, bahkan program perelek warga, mampu membiayai orang tua jompo, keluarga miskin, dan menjadi persediaan bagi lumbung warga jika menghadapi masa paceklik.
“ program zakat ini sudah sangat melekat dalam tradisi masyarakat Desa Biru, sangat sesuai dengan Visi desa kami yakni “dengan nilai kebersamaan kita ciptakan sebuah proses pembangunan” dengan misi “ Mari kita gali potensi untuk meraih prestasi”. Ujarnya.
Lebih Jauh Kades memaparkan, bahwa segala program zakat di masyarakat Biru khususnya para Jamaah mesjid merupakan sumber swadaya masyarakat terbesar dalam mewujudkan segala pembangunan dimasyakat, banyak nilai positif yang terkandung dalam Zanat, Fakin, dimana semua jamaah saling berlomba untuk menuju kebaikan, saling bantu dan peduli sesama. Bahkan untuk Desa Biru tidak ada kata, segala pembangunan jangan minta bantuan warga, padahal hal itu secara tidak langsung menutup kesempatn warga untuk beramal soleh.
“Masyarakat Jamaah di Desa Biru merupakan cerminan bagi kita semua, dimana tanpa di paksa mereka mau menyisihkan sebagian hartanya baik melalui Zanat, Fakin, Arisan Kurban, Zakat Tahunan, Zakat Pekerja Arab atau apalah untuk dikumpulkan dipengelola, yang manfaatnya sangat besar sekali untuk pembangunan wilayah desa, dan semoga saja hal ini bisa menjadi contoh bagi desa lain di Kab. Bandung untuk kemajuan desany”, Ujarnya ( Asli)
Terkait Pembuangan Limbah Pabrik Kesungai Citarum Camat Majalaya Sudah Lakuan Teguran dan Pembinaan
Kab. Bandung . Patroli.-
Menanggapi pemberitaan PATROLI Edisi lalu, dengan judul” Sia-sia, Normalisasi Sungai Citarum Tanpa Kesadaran Pihak Pabrik “ dimana berkaitan dengan aksi Pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh oknum Pengusaha nakal yang membuang limbah cair sisa produksi tanpa melalui proses pengolahan atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) langsung ke Sungai Citarum dan anak-anaknya di Kecamatan Majalaya. Baik yang dilakukan terang-terangan disiang hari, maupun sembunyi-sembunyi dimalam hari.
Drs. Yiyin Sodikin, Camat Majalaya yang didampingi Zaini Suganda, Kasie Daltrantib Kec. Majalaya mengatakan, bahwa pihak Kecamatan Majalaya sudah melakukan tindakan teguran dan pembinaan kepada sejumlah perusahaan yang diduga melakukan praktek pencemaran lingkungan sekitar Sungai Citarum.
“ pembinaan dan teguran yang kami lakukan kepada para pengusaha bersifat Sosialisasi pemahaman Perda Kab. Bandung tentang lingkungan hidup, dimana kami menegur para pengusaha agar tidak membuang langsung limbah sisa produksi kesungai langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu, ini jelas sudah melakukan pencemaran”. Ujar Camat.
Yiyin pun mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Pemkab. Bandung seperti Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, tentang adanya pencemaran ini yang nantinya bisa di lakukan pengusutan terhadap para pengusaha ini.
“ kami pun banyak menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pencemaran lingkungan, yang langsung kami sikapi dengan melaporkan ke BPLH Kab. Bandung, perlu disampaikan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sedang ditangani oleh BPLH atas laporan masyarakat, yang kemudian dilakukan sidak kelokasi, saya ga mau neko-neko untuk soal ini karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat”. Ujarnya.
Zaini Suganda pun, menambahkan sebagai Penegak Perda Kab. Bandung di Wilayah, “ kami sudah melakukan upaya Sosialisasi tentang perda-Perda Kab. Bandung tentang lingkungan Hidup seperti Perda No. 31, No32, N0.35 yang kesemuanya mengatur tentang lingkungan, selain itu teguran pun kami sampaikan kepada para oknum nakal tadi untuk tidak membuang limbah langsung Kesungai , bahkan untuk beberapa perusahaan atas laporan masyarakat kami lanjutkan ke BPLH, yang Alhamdulillah sekarang sedang diproses oleh bagian Hukum BPLH Kab. Bandung . ( ASLI ).
Menanggapi pemberitaan PATROLI Edisi lalu, dengan judul” Sia-sia, Normalisasi Sungai Citarum Tanpa Kesadaran Pihak Pabrik “ dimana berkaitan dengan aksi Pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh oknum Pengusaha nakal yang membuang limbah cair sisa produksi tanpa melalui proses pengolahan atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) langsung ke Sungai Citarum dan anak-anaknya di Kecamatan Majalaya. Baik yang dilakukan terang-terangan disiang hari, maupun sembunyi-sembunyi dimalam hari.
Drs. Yiyin Sodikin, Camat Majalaya yang didampingi Zaini Suganda, Kasie Daltrantib Kec. Majalaya mengatakan, bahwa pihak Kecamatan Majalaya sudah melakukan tindakan teguran dan pembinaan kepada sejumlah perusahaan yang diduga melakukan praktek pencemaran lingkungan sekitar Sungai Citarum.
“ pembinaan dan teguran yang kami lakukan kepada para pengusaha bersifat Sosialisasi pemahaman Perda Kab. Bandung tentang lingkungan hidup, dimana kami menegur para pengusaha agar tidak membuang langsung limbah sisa produksi kesungai langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu, ini jelas sudah melakukan pencemaran”. Ujar Camat.
Yiyin pun mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Pemkab. Bandung seperti Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, tentang adanya pencemaran ini yang nantinya bisa di lakukan pengusutan terhadap para pengusaha ini.
“ kami pun banyak menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pencemaran lingkungan, yang langsung kami sikapi dengan melaporkan ke BPLH Kab. Bandung, perlu disampaikan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sedang ditangani oleh BPLH atas laporan masyarakat, yang kemudian dilakukan sidak kelokasi, saya ga mau neko-neko untuk soal ini karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat”. Ujarnya.
Zaini Suganda pun, menambahkan sebagai Penegak Perda Kab. Bandung di Wilayah, “ kami sudah melakukan upaya Sosialisasi tentang perda-Perda Kab. Bandung tentang lingkungan Hidup seperti Perda No. 31, No32, N0.35 yang kesemuanya mengatur tentang lingkungan, selain itu teguran pun kami sampaikan kepada para oknum nakal tadi untuk tidak membuang limbah langsung Kesungai , bahkan untuk beberapa perusahaan atas laporan masyarakat kami lanjutkan ke BPLH, yang Alhamdulillah sekarang sedang diproses oleh bagian Hukum BPLH Kab. Bandung . ( ASLI ).
Drs. Aef Sabarudin, Camat Ciparay “ Melalui Hari Jadi Kab. Bandung Ke- 369, Tingkatkan Rasa Gotong royong”
“ Melalui Hari Jadi Kab. Bandung Ke- 369, Tingkatkan Rasa Gotong royong”
Kab. Bandung . PATROLI.-
Tanggal 20 April 2010 lalu, merupakan hari penting bagi warga masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Bandung, dimana hari itu bertepatan dengan Hari jadi kab. Bandung yang ke- 369 tahun.
Upacara peringatan Hari Jadi Kab. Bandung , yang disatukan dengan Hari Kartini ke-131, dan HUT ke-48 Linmas, yang mengambil tema “Dengan Semangat HUT Ke-369, Kita Mantapkan Penerapan Nilai-Nilai Luhur Visi Kabupaten Bandung Untuk Mendorong Laju dan Kesinambungan Pembangunan Demi Terwujudnya Masyrakat Kab. Bandung Yang Sejahtera”, Pun di gelar. baik di Komplek Pemda Kab. Bandung maupun tiap-tiap Kecamatan.
Seperti halnya Di halaman Kantor Kecamatan Ciparay, Upacara HUT Kab. Bandung di pimpin langsung oleh Camat Ciparay, Drs. Aef Sabarudin, dan diikuti oleh Muspika Kec, Ciparay, Para Guru dan Kepala Sekolah se-Kec Ciparay, Para Kepala Desa, Organisasi Masyarakat\, Organisasi Pemuda, dan siswa-siwsi dari sekolaha yang ada di Kecamatan Ciparay.
Dalam Sambutan tertulisnya Bupati Bandung, H. Obar Sobarna yang dibacakan Camat Ciparay mengatakan Peringatan hari jadi ini merupakan yang terakhir kali dalam masa pembangunan jangka menengah tahun2005-2010. Dengan demikian sangat tepat bagi kita, untuk melakukan refleksi terhadap kinerja pembangunan yang telah dilakukan, sesuai dengan Visi “ Terwujudnya Masyarakat Kab. Bandung Yang Repeh Rapih Kerta Raharja , Melalui Akselerasi Pembangunan Yang Parsitipasip, Yang Berbasis Religius, Kultural, Dan berwawasan lingkungan, Dengan Berorientasi Pada Peningkatan Kinerja Pembangunan Desa”.
“ Selain visi, dan tema peringatan HUT Kab. Bandung ke 369, Bupati Bandung pun menetapkan sebuah moto” TOWESKA “ yang mempunyai arti tulaten, merhatikeun kaayaan daerah katut sagala pangeusina atau dalam Bahasa Indonesia diartikan Telaten, memperhatikan dengan sungguh-sungguh kondisi masyarakat dan daerah, menjaga, melindungi, mengayomi dan senantiasa memelihara ketentraman dan, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat “, Jelas Camat.
Aef pun memaparkan bahwa pada usianya yang ke 369 ini, meskipun belum memenuhi harapan kita semua, namun IPM ( Indeks pembangunan Masyarakat) yang dilihat dari 3 bidang yakni Pendidikan, Kesehatan dan daya Beli bisa dikatakan meningkat tajam , hal itu terlihat dari alokasi APBD Kab. Bandung yang dari tahun ke tahun semakin meningkat untuk ke 3 bidang tersebut. Termasuk dalam hal kebijakan, Bupati Bandung sudah melimpahkan kewenangannya sebanyak 25 bidang kepada camat, dengan tujuan untuk mempermudah pelayanan public.
Selepas Upacara Drs. Aef Sabarudin, Camat Ciparay kepada PATROLI mengatakan bahwa pada hari jadi Kab. Bandung ke 369 ini, seluruh komponen masyarakat dapat merasakan serta melihat kegiatan-kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan di berbagai desa yang dialokasikan dari APBD Kab. Bandung.
“Kenapa ? karena tadi juga disampaikan bahwa mau tidak mau kita harus kembali kedalam filosopi sunda yakni kudu indit bari cicing, lumampah ulah ngalengkah, yang berarti kita harus bergerak maju, berperan untuk melakukan perbaikan dan perubahan hidup, yang sudah baik harus lebih baik lagi, yang bagus harus lebih bagus lagi, yang terutama adalah peningkatan yang lebih lagi, baik kualitas manusianya, manajemennya, serta peran aktif dari seluruh elemen masyarakat Kec. Ciparay “. Ujarnya.
Aef pun menegaskan bahwa apalah artinya seluruh program yang diberikan Pemkab. Bandung jika tidak ada dukungan dari masyarakat, idealnya momen HUT ke 369 ini bagi Warga Ciparay khususnya dijadikan awal kebangkitan kembali rasa gotong royong, dan kebersamaan yang gaungnya sudah hampir hilang. “ Marilah kembali bergandeng tangan, antara Pemerintah dan Swadaya Masyarakat “. Ujar Aef.
Sementara Itu Ma’Sum, S.Ip., Camat Paseh Kepada Patroli mengatakan bahwa, di usia Kab. Bandung yang ke 369 ini, Masyarakat Kab. Bandung harus lebih dewasa menyikapi perkembangan daerahnya, serta turut berparsitipasi dalam pembanguan yang terfokus pada kebutuhan masyarakat luas.
“ kita lihat bersama IPM kab. Bandung yang dilihat dari 3 faktor, pendidikan, kesehatan, dan daya beli sudah meningkat, dibuktikan dengan alokasi APBD yang begitu besar, saya pun berharap masyarakat Paseh khususnya agar bisa lebih meningkatkan perannya untuk kemajuan kab. Bandung yang kita cintai ini, jangan hanya berharap bantuan dari pemerintah saja, karena bantuan pemerintah sifatnya hanya stimulant atau perangsang, yang utama adalah swadaya dan rasa gotong royong”. Ujarnya.
Ma’sum pun berharap meskipun Bupati Bandung akan berakhir masa jabatannya, siapapun Bupatinya nanti harus bisa meningkat meningkatkan pembangunan di Kab. Bandung, dan melanjutkan visi dan misi yang belum terselesaikan Bupati Sebelumnya. ( ASLI 88/Nanang S)
Selasa, 08 Juni 2010
MALIPOL DPC Kab. Bandung Siap Kawal Pemilu Bupati Bandung
Kab. Bandung. PATROLI.-
Demi Suksesnya pelaksanaan Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Bandung, Organisasi Masyarakat (Ormas) Masyarakat Peduli Kepolisian (MALIPOL) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kab. Bandung menyatakan kesiapannya untuk membantu mengamankan dan mengawal jalannya hajat akbar Warga Kab. Bandung yang akan berlangsung bulan Agustus 2010 ini, hal tersebut diungkapkan oleh Drs. Asep Setia, M.Si Ketua DPC Malipol Kab. Bandung Kepada Patroli, pecan lalu.
“ Sebagai Ormas dan Warga Kab. Bandung, jelas kami akan turut serta dalam suksesnya Proses Pemilu Bupati ini, terlebih Malipol adalah Organisasi yang merupakan wujud kepedulian terhadap polisi. Kami akan senantiasa turut serta membantu tugas polisi terutama dalam hal pengamanan lingkungan sekitar kami, jikalaupun terjadi hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu kelangsungan proses PemiluKada ini, saya akan berkordinasi dengan pihak kepolsian setempat”. Ujarnya.
Lebih jauh Setia mengatakan Pemilu Kepala Daerah Kab. Bandung merupakan hajat akbar warga masyarakat Kab. Bandung yang berada di 31 Kecamatan, dimana warga memilih langsung figure calon pemimpin kab. Bandung yang sesuai dengan hati nurani mereka, sehingga tugas pengamanan suksesnya Pesta ini bukan hanya tanggung jawab Polisi atau Pam Pemilu, tetapi menjadi tugas semua warga Kab. Bandung.
“Saya berharap dan mengajak semua masyarakat yang ada di Kab. Bandung untuk bisa turut mengawal dan mengamankan jalannya hajat ini, karena ini pesta kita jangan sampai diganggu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. dengan melakukan pengaman dilingkungan bersama-sama, tugas polisi yang sangat berat degan personil yang terbatas akan bisa sedikit terbantu, Suksesnya hajat ini ditangan kita juga”. Ujarnya (Asli88)
Demi Suksesnya pelaksanaan Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Bandung, Organisasi Masyarakat (Ormas) Masyarakat Peduli Kepolisian (MALIPOL) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kab. Bandung menyatakan kesiapannya untuk membantu mengamankan dan mengawal jalannya hajat akbar Warga Kab. Bandung yang akan berlangsung bulan Agustus 2010 ini, hal tersebut diungkapkan oleh Drs. Asep Setia, M.Si Ketua DPC Malipol Kab. Bandung Kepada Patroli, pecan lalu.
“ Sebagai Ormas dan Warga Kab. Bandung, jelas kami akan turut serta dalam suksesnya Proses Pemilu Bupati ini, terlebih Malipol adalah Organisasi yang merupakan wujud kepedulian terhadap polisi. Kami akan senantiasa turut serta membantu tugas polisi terutama dalam hal pengamanan lingkungan sekitar kami, jikalaupun terjadi hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu kelangsungan proses PemiluKada ini, saya akan berkordinasi dengan pihak kepolsian setempat”. Ujarnya.
Lebih jauh Setia mengatakan Pemilu Kepala Daerah Kab. Bandung merupakan hajat akbar warga masyarakat Kab. Bandung yang berada di 31 Kecamatan, dimana warga memilih langsung figure calon pemimpin kab. Bandung yang sesuai dengan hati nurani mereka, sehingga tugas pengamanan suksesnya Pesta ini bukan hanya tanggung jawab Polisi atau Pam Pemilu, tetapi menjadi tugas semua warga Kab. Bandung.
“Saya berharap dan mengajak semua masyarakat yang ada di Kab. Bandung untuk bisa turut mengawal dan mengamankan jalannya hajat ini, karena ini pesta kita jangan sampai diganggu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. dengan melakukan pengaman dilingkungan bersama-sama, tugas polisi yang sangat berat degan personil yang terbatas akan bisa sedikit terbantu, Suksesnya hajat ini ditangan kita juga”. Ujarnya (Asli88)
Konfercab PGRI Kertasari Berlangsung Sukses Engkos Gunawan, S.Pd jadi Ketua Periode 2010-2015
( ket Photo : Atop Mustopa, S.Pd, ketua pelaksana konfercab PGRI cabang Kertasari, Widadi,S.Pd, Ketua PGRI cabang Kertasari periode 2004 – 2009, dan Kadir F, wakil ketua PGRI Kab.Bandung tampak serius mendengarkan persembahan lagu-lagu dari paduan suara anggota PGRI cabang Kertasari. Insert : H.M.Koesyogi, M.Mpd, Kepala UPTD TK-SD Disdikbud Kecamatan Kertasari saat membuka acara konfercab PGRI. ) photo by Asli 88.
Konferensi Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), merupakan momen penting bagi seluruh aspek PGRI Cabang baik anggota, maupun Pengurus, dimana dalam kegiatan itu ada 3 hal pokok yang harus dilakukan dan dikaji baik-baik.
Pertama adalah evaluasi kinerja pengurus PGRI Cabang selama 5 tahun kebelakang, apakah sudah sesuai dengan program yang di rencanakan atau belum, kedua adalah merencanakan program kerja tahun selanjutnya dalam semua aspek, dan yang ketiga adalah memilih ketua dan pengurus PGRI Cabang untuk periode yang akan datang dan itu bisa dilakukan secara pemilihan terbuka atau perwakilan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kadir F, S.Pd Wakil Ketua PGRI Kab. Bandung dalam sambutannya pada Konfercab PGRI Kec. Kertasari yang digelar di SDN Cibereum 1 selama dua hari 11-12 mei dengan tema “ Implementasi Jati Diri, Visi dan Misi PGRI meningkatkan Propesionalisme, kesejahteraan dan perlidungan bagi guru”. yang dihadiri oleh Kepala UPTD TK dan SD Kec. Kertasari H. M. Koesyogi, M.Mpd, Sekcam Kec. Pacet Agus, Para Kepala sekolah perwakilan PGRI ranting, dan tamu undangan lainnya.
Kadir pun memaparkan bahwa PGRI adalah organisasi profesi yang menjadi mitra pemerintah khususnya Dinas pendidikan maupun yang lainnya, namun PGRI merupakan satu-satunya organisasi yang tidak terkontasminasi hal tertentu, seperti sebut saja politik, karena ini sudah merupakan patokan yang tertuang dalam anggaran dasar hasil Kongres 20 tahun 2008 lalu, dimana PGRI itu Non partai politik yang artinya PGRI secara organisasi tidak beraviliasi dengan partai manapun. PGRIpun memegang prinsip kemandirian tetapi selalu menjaga kemitraan dengan pihak manapun, serta PGRI tidak membeda-bedakan baik suku ataupun Ras.
“ Sebagai Wakil Ketua PGRI Cabang Kab. Bandung, saya merasa Bangga dengan pengurus PGRI Cabang Kertasari dibawah pimpinan Widadi yang senantiasi aktif menjadi mitra baik UPTD TK/SD Disdikbud, maupun dengan Pemerintahan setempat, ini hal yang patut menjadi contoh bagi pengurus mendatang. Dan Kepada Bapak Widadi yang sekarang sudah Purna tugas saya ucapkan terima kasih atas dedikasinya yang tinggi terhadap kelangsungan PGRI Ini”. Ujarnya.
Sementara itu Kepala UPTD TK/SD Disdikbud Kec. Kertasari, H.M. Koesyogi mengatakan keberadaan PGRI Cabang Kertasari yang merupakan mitra kerja UPTD TK dan SD Disdikbud di Kecamatan, sangat besar bantuannya dalam rangka menyukseskan berbagai program atau rencana kerja Disdikbud Kab. Bandung, terlebih sekarang ini perjuangan PGRI sudah dirasakan oleh anggotanya baik itu, tunjangan profesi melalui Sertifikasi, peningkatan kesejahteraan Guru dan perlindungan guru, sehingga Cita-cita Kab. Bandung untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa tercapai dengan motivasi dari guru-guru kita ini.
Engkos Gunawan, S.Pd Terpilih Jadi Ketua PGRI Cabang Kertasari
Sementara itu keesokan harinya, pada pemilihan pengurus Cabang PGRI yang dilakukan oleh seluruh anggota PGRI Cabang Kertasari, Engkos Gunawan, S.Pd Kepala SDN Argasari secara aklamasi terpilih sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Kertasari untuk Periode 2010-2015, dan Asep Suryana, S.Pd Kepala SDN Ciakar terpilih menjadi Wakil Ketua, Sedangkan Oom di dapuk untuk menjabat Sekretaris PGRI.
Atop Mustopa, S.Pd Ketua Pelaksana Konfercab PGRI Cabang Kertasari melalui teleponnya, mengaku puas dengan hasil Konfercab ini, dimana Laporan pertanggung jawaban (LPJ) pengurus periode lalu diterima oleh anggota, termasuk penyusunan rencana kerja, serta pemilihan Ketua PGRI cabang berlangsung Sukses tanpa Ekses.
“Saya berharap dengan terpilihnya pengurus PGRI Cabang Kec. Kertasari Periode 2010-2015, PGRI Cabang ini supaya lebih bisa memajukan anggotanya, terlebih dalam meningkatkan kesejahteraan guru, dan bisa memberikan perlindungan bagi guru jika tersangkut suatu hal, saya ucapkan, terima kasih kepada Pengurus lama yang diketuai oleh Widadi yang telah mendedikasikan dirinya bagi kemajuan pendidikan di Kec. Kertasari”. Ujarnya.
Engkos Gunawan S.Pd, Ketua PGRI cabang Kecamatan Kertasari yang baru terpilih melalui telephon selulernya mengatakan bahwa sebagai calon terpilih saya ucapkan terima kasih pada seluruh anggota yang telah memberikan dukungan dan kepercayaannya sehingga saya terpilih menjadi ketua PGRI cabang Kecamatan Kertasari.
“ ini merupakan amanah dan beban berat yang harus saya pundak tetapi mudah-mudahan saja berkat dukungan, dorongan dan kerjasama dari seluruh pengurus dan anggota, saya mampu untuk menjalankan segala program yang telah direncanakan terutama pengadaan sekretariat PGRI cabang Kecamatan Kertasari.” Ujarnya.
Lebih jauh engkos mengatakan bahwa pengurus PGRI cabang kecamatan kertasari yang baru akan selalu berupaya memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan bagi hak-hak guru. terlebih, semua seksi bidang sudah mempunyai rencana kerja yang pada intinya demi kemajuan dan kesejahteraan pendidikan di Kecamatan Kertasari. “Akhir kata, kepada para pengurus lama saya ucapkan terimakasih atas dedikasinya dalam memajukan organisasi PGRI di Kecamatan Kertasar” tuturnya. (Asli)
Ekskul Sekolah, Sarana Penyaluran Kreatifitas Siswa
Ket Foto : Grup Marching Banda dari SDN Saparako, SDN Majalaya 1, SDN Majalaya 5, SDN Majalaya 8, SDN Majalaya 10, dan SDN Majalaya 9 sedang beraksi dalam even Harkitnas di Alun –Alun Majalaya (by;Asli 88)
Kab. Bandung. PATROLI.-
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas yang dilakukan oleh siswa setiap hari, dipandang kurang efektif dalam pengembangan dan penyaluran bakat terpendam siswa, baik itu Olahraga, seni, keterampilan, dan hal lainnya. Karena KBM dikelas hanya mengajarkan hal-hal pokok saja dalam pengajarannya yang sudah disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
Sehingga untuk mengembangkan minat dan bakat siswa terhadap hal-hal tersebut tadi, perlu kiranya pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan ekstra kulikuler, seperti pramuka, Karate, Silat, grup Qasidah ataupun marching band dan cheerleadernya. Yang pada intinya untuk menyalurkan serta melihat bakat dan minat para siswa khususnya ditingkat sekolah Dasar. Hal tersebut diungkapkan Hidayat, S.Pd Kepala SDN Saparako kepada PATROLI, beberapa waktu lalu.
“ Di SDN Saparako ini banyak kegiatan Ekskul yang dibentuk oleh guru, semata-mata untuk membantu mengembangkan bakat dan minat siswa dan siswi kami ini, yang memang sedang masanya untuk mencari bakat atau minat apa siswa tersebut. Seperti halnya kegiatan Marching band SDN Saparako saat ini banyak diminati oleh siswa, ini terlihat dari banyaknya siswa yang mengikuti eksul marching band ini”. Ujarnya.
Hidayat pun mengatakan tetapi tidak marching band saja, semua kegiatan ekskul disekolah ini pun mendapat animo yang sama dari para siswa namun yang terbanyak kepada kegiatan marching band. Yang membanggakan meskipun belum relatif lama berlatih, para anggota marching band SDN Saparako mampu tampil menghibur dibeberapa even besar seperti beberapa bulan lalu di acara Musyawarah besar Sarikat Islam yang di gelar di Kec. Nagreg, dan bulan Mei lalu, mereka pun turut memeriahkan peringatan Hardiknas di Alun-Alun Kec. Majalaya.
“ Berjalannya semua kegiatan itu tak lepas dari Pendanaan pihak sekolah, melalui alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang memang termasuk kedalam 14 asnap BOS, namun kami pun tidak akan menolak jika orang tua siswa mau turut berpartisipasi dalam mengembangkan bakat putra-putrinya.
Sementara itu Kegiatan Ekskul seperti Marching band siswa SD tidak hanya ada di SDN Saparako saja, Sekolah-Sekolah lain yang ada diMajalaya pun ada kegiatan serupa, sebut saja Marching Band SDN Majalaya 1, SDN Majalaya 5, Majalaya 8, Majalaya 10 dan SDN Majalaya 9.
Yaya Mulyana, Kepala SDN Majalaya 1 yang kala itu didampingi oleh Ayat Rohayat, S.Pd Kepala SDN Majalaya 9 kepada PATROLI mengungkapkan” bahwa pembentukan berbagai kegiatan Ekskul di sekolah, hanyalah untuk menggiatkan atau memberikan semangat baru bagi siswa untuk lebih maju dan bersaing dalam meraih prestasi baik di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan bakat kemampuan siswa. ( ASLI88)
jelang Pilkadal Bupati Bandung
Kab. Bandung . Patroli.-
Perhelatan Akbar bagi Warga Kab. Bandung dalam memilih langsung Bupati sudah memasuki tahapan yang mulai panas. Saat ini selain para bakal calon Bupati dari Independent atau non partai sudah dilakukan proses verifikasi oleh KPU ( Komisi Pemilihan Umum) Kab. Bandung segala persyaratannya termasuk dukungan dari warga masyarakat yang dibuktikan dengan lampiran fotokopi KTP.
Berdasarkan hasil verifikasi KPU Kab. Bandung, 4 orang Bakal CaBup dinyatakan lolos yang diantaranya, Marwan Efendi, Ir., Tatang, Lili Muslihat, dan Asep Soleh, S.Pd. Ironisnya diumumkannya hasil verifikasi tersebut, menuai protes dari beberapa kelompok masyarakat pendukung salah satu BaLon Bupati, sebut saja WS salah seorang anak mantan Buapati Bandung. Pendukung BalonBup Tersebut, melakukan demo ke Kantor KPU Kab. Bandung , Panwaslu Kab. Bandung , mereka menduga pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonan Balon jagoannya.
Kordinator Aksi yang enggan disebut namanya mengungkapkan terhadap Balonbup dukungan kami pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonnya dengan alasan bukti dukungan warga masyarakat tidak akurat atau tidak cukup.” Padahal kami sudah mengumpulkam foto kopi KTP sebanyak mungkin. Ini sudah ada unsure diskriminasi “.
PPS Di Kecamatan Ciparay dan Pacet kepada PATROLI mengungkapkan dalam proses verifikasi BalonBup ditingkat desa, mereka banyak menemukan bukti dukungan yang fiktif atau palsu, hal ini terrbukti dengan klarifikasi PPS kepada pemilik KTP, banyak yang mengaku tidak tahu dengan adanya bukti dukungan tersebut, melihat hal ini jelas sudah melanggar peraturan.
Sementara itu Para Calon Kandidat Bupati dari Partaipun tampaknya sudah mula bermunculan, seperti H. Yadi Srimulayadi menjadi Kandidat tunggal yang di usung oleh Partai PDI Perjuangan, Kemudian Atori yang diusung oleh Partai Demokrat, H.M. Dadang Naser M.Si yang di usung oleh Partai Golkar, serta masih banyak nama-nama lain yang berembus yang katanya diusung pula oleh koalisi partai.
Atep Kusman, salah seorang warga Kec. Ibun menilai, dalam Pemilu Bupati 2010 ini, kondisi masyarakat sekarang ini tidak bisa disamakan dengan dulu, dimana sekarang ini mereka lebih peka dan mengerti. Jadi mereka akan memilih pigure yang sesuai dengan hati mereka. Sekarang ini mereka tak bisa di paksa atau diiming-imingi janji, mereka ingin bukti. (* Asli88)
Perhelatan Akbar bagi Warga Kab. Bandung dalam memilih langsung Bupati sudah memasuki tahapan yang mulai panas. Saat ini selain para bakal calon Bupati dari Independent atau non partai sudah dilakukan proses verifikasi oleh KPU ( Komisi Pemilihan Umum) Kab. Bandung segala persyaratannya termasuk dukungan dari warga masyarakat yang dibuktikan dengan lampiran fotokopi KTP.
Berdasarkan hasil verifikasi KPU Kab. Bandung, 4 orang Bakal CaBup dinyatakan lolos yang diantaranya, Marwan Efendi, Ir., Tatang, Lili Muslihat, dan Asep Soleh, S.Pd. Ironisnya diumumkannya hasil verifikasi tersebut, menuai protes dari beberapa kelompok masyarakat pendukung salah satu BaLon Bupati, sebut saja WS salah seorang anak mantan Buapati Bandung. Pendukung BalonBup Tersebut, melakukan demo ke Kantor KPU Kab. Bandung , Panwaslu Kab. Bandung , mereka menduga pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonan Balon jagoannya.
Kordinator Aksi yang enggan disebut namanya mengungkapkan terhadap Balonbup dukungan kami pihak KPU Kab. Bandung telah menjegal proses pencalonnya dengan alasan bukti dukungan warga masyarakat tidak akurat atau tidak cukup.” Padahal kami sudah mengumpulkam foto kopi KTP sebanyak mungkin. Ini sudah ada unsure diskriminasi “.
PPS Di Kecamatan Ciparay dan Pacet kepada PATROLI mengungkapkan dalam proses verifikasi BalonBup ditingkat desa, mereka banyak menemukan bukti dukungan yang fiktif atau palsu, hal ini terrbukti dengan klarifikasi PPS kepada pemilik KTP, banyak yang mengaku tidak tahu dengan adanya bukti dukungan tersebut, melihat hal ini jelas sudah melanggar peraturan.
Sementara itu Para Calon Kandidat Bupati dari Partaipun tampaknya sudah mula bermunculan, seperti H. Yadi Srimulayadi menjadi Kandidat tunggal yang di usung oleh Partai PDI Perjuangan, Kemudian Atori yang diusung oleh Partai Demokrat, H.M. Dadang Naser M.Si yang di usung oleh Partai Golkar, serta masih banyak nama-nama lain yang berembus yang katanya diusung pula oleh koalisi partai.
Atep Kusman, salah seorang warga Kec. Ibun menilai, dalam Pemilu Bupati 2010 ini, kondisi masyarakat sekarang ini tidak bisa disamakan dengan dulu, dimana sekarang ini mereka lebih peka dan mengerti. Jadi mereka akan memilih pigure yang sesuai dengan hati mereka. Sekarang ini mereka tak bisa di paksa atau diiming-imingi janji, mereka ingin bukti. (* Asli88)
Program Pengadaan air Bersih jadi Target Camat Paseh
Kab. Bandung.
Mutasi atau pindah tugas merupakan hal yang biasa bagi seorang abdi Negara dan masyarakat, seperti halnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), di manapun ia bertugas, dari mulai golongan yang terendah sampai yang tertingggi, meskipun berat hati untuk meninggalkan tempat tugas lama karena banyak tugas yang belum terselesaikan, atau karena betah bekerja di tempat itu.
Bahkan bagi para Abdi Negara, mutasi bisa menjadi kenikmatan tersendiri, karena ditempat baru ada pengalaman baru dan pengetahuan baru. Hal itu pula yang menguatkan Ma’sum S.Ip, Camat Paseh yang baru, dimana sebelumnya ia menjabat sebagai Camat Kertasari.
“ bagi saya, pindah tugas, kemana dan dimana merupakan kewajiban sebagai Abdi Negara dan masyarakat, sehingga hal itu tidak jadi masalah, justru dengan mutasi, pengalaman, pengetahuan, dan persaudaraan akan semakin bertambah, termasuk kepindahan saya ke Kecamatan Paseh yang baru menginjak dua bulan ini, semoga memberikan manfaat bagi masyarakat Paseh umumnya”. Ujarnya.
Ma’sum pun mengatakan, Sebagai Camat Paseh banyak tugas yang harus dikerjakan, diantaranya adalah Siaga dan Waspada akan adanya bencana alam, baik banjir ataupun longsor, karena wilayah Kec. Paseh masuk kategori rawan bencana, seperti Desa Cigentur, Cipaku dan Sukamanah dengan banjirnya akibat luapan Sungai Citarum , ataupun desa Karang Nunggal dengan rawan longsornya.
“Namun selain hal tersebut tadi adalah bagaimana caranya untuk mengadakan sarana air bersih bagi sebagian dari 31226 kepalakekuarga warga 12 desa yang ada di Kecamatan Paseh seperti Desa Darwati, sindang sari, Cipaku karena rata- rata mereka masih kekurangan air bersih. Saya melihat di daerah paseh banyak terdapat sumber mata air namun belum bisa di manfaatkan dengan optimal sehingga pengadaan air bersih ini menjadi salah satu target utama saya” . Ujarnya (asli88 )
Mutasi atau pindah tugas merupakan hal yang biasa bagi seorang abdi Negara dan masyarakat, seperti halnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), di manapun ia bertugas, dari mulai golongan yang terendah sampai yang tertingggi, meskipun berat hati untuk meninggalkan tempat tugas lama karena banyak tugas yang belum terselesaikan, atau karena betah bekerja di tempat itu.
Bahkan bagi para Abdi Negara, mutasi bisa menjadi kenikmatan tersendiri, karena ditempat baru ada pengalaman baru dan pengetahuan baru. Hal itu pula yang menguatkan Ma’sum S.Ip, Camat Paseh yang baru, dimana sebelumnya ia menjabat sebagai Camat Kertasari.
“ bagi saya, pindah tugas, kemana dan dimana merupakan kewajiban sebagai Abdi Negara dan masyarakat, sehingga hal itu tidak jadi masalah, justru dengan mutasi, pengalaman, pengetahuan, dan persaudaraan akan semakin bertambah, termasuk kepindahan saya ke Kecamatan Paseh yang baru menginjak dua bulan ini, semoga memberikan manfaat bagi masyarakat Paseh umumnya”. Ujarnya.
Ma’sum pun mengatakan, Sebagai Camat Paseh banyak tugas yang harus dikerjakan, diantaranya adalah Siaga dan Waspada akan adanya bencana alam, baik banjir ataupun longsor, karena wilayah Kec. Paseh masuk kategori rawan bencana, seperti Desa Cigentur, Cipaku dan Sukamanah dengan banjirnya akibat luapan Sungai Citarum , ataupun desa Karang Nunggal dengan rawan longsornya.
“Namun selain hal tersebut tadi adalah bagaimana caranya untuk mengadakan sarana air bersih bagi sebagian dari 31226 kepalakekuarga warga 12 desa yang ada di Kecamatan Paseh seperti Desa Darwati, sindang sari, Cipaku karena rata- rata mereka masih kekurangan air bersih. Saya melihat di daerah paseh banyak terdapat sumber mata air namun belum bisa di manfaatkan dengan optimal sehingga pengadaan air bersih ini menjadi salah satu target utama saya” . Ujarnya (asli88 )
Bukti Pengawasan Impoten Penyaluran Dana Gempa Terindikasi Sarat Penyimpangan
Kab. Bandung. PATROLI.- Bencana alam gempa bumi yang melanda Jawa Barat bagian selatan yang berpusat di selatan laut Tasikmalaya, September tahun 2009 lalu yang memakan banyak korban jiwa, harta benda, dan trauma kejiwaan yang mendalam.
Ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, sarana kantor porak poranda terlihat di sebagian wilayah Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Garut, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Serta wilayah lainnya. Sampai saat inipun masih banyak warga korban yang tinggal ditenda-tenda pengungsian.
Sekarang ini tampaknya duka mereka sedikit terobati karena pemerintah baik pusat, propinsi, maupun Kabupaten telah mengucurkan dana alokasi bagi korban gempa yang disalurkan melalui Tim Penanggulangan bencana alam ( PBA ) ditiap-tiap Kabupaten ke masing-masing korban yang di kordinir oleh Kelompok Masyarakat ( Pokmas) melalui Fasilitator Kecamatan.
Periode Awal penangan pasca Gempa, di Kab. Bandung untuk katagori rusak berat yang ditangani oleh Pemerintah pusat baru diturunkan sebesar 60 % berkisar antara Rp.9.940.000 persatu orang warga korban dari 10 ribu lebih rumah rusak itupun baru berkisar 1380 rumah saja , sedangkan katagori rusak sedang yang ditangani bersama baik pusat maupun propinsi, pengalokasianya pun baru setengahnya dari 6400 korban dengan kerusakan Sedang ( 1642 bantuan Pusat dan 4790 dari Propinsi ) itupun baru 60 persen saja berkisar Rp. 6.940.000,- sedangkan untuk warga korban dengan skala ringan, sudah direalisasikan keseluruhannya dari Pemerintah Kab. Bandung.
Masyarakat korban pun menyambut gembira dan berterima , kucuran dana tersebut walau tidak sesuai yang diharapkan dan tidak mencukupi untuk memperbaiki kerusakan, tetapi sedikit besar meringan beban korban. Bahkan ada juga korban yang tidak kebagian dana tersebut, hal ini ditengarai kurangnya pengakuratan data korban jiwa pada saat kejadian oleh tim dari pemerintah setempat.
Namun sangat disayangkan pengalokasiaan dana Bencana tersebut di jadikan ajang oleh oknum- oknum yang tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya.
Hal ini berdasarkan penelusuran kesejumlah desa di Kab. Bandung dan keterangan berbagai sumber. Banyak ditemukan penyimpangan seperti adanya data fiktif korban yang dilakukan oleh oknum Pokmas bekerjasama dengan Pemerintahan setempat, untuk menyerap dana gempa tersebut dengan memperbanyak jumlah korban padahal dilokasi tersebut hanya sedikit yang menjadi korban, ironisnya hal ini tampaknya sudah direncanakan, dan terkordinasi berbagai pihak baik Desa maupun Kecamatan. Bahkan tampaknya hal ini tidak melalui prosedur penyurveian.
Ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, sarana kantor porak poranda terlihat di sebagian wilayah Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Garut, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Serta wilayah lainnya. Sampai saat inipun masih banyak warga korban yang tinggal ditenda-tenda pengungsian.
Sekarang ini tampaknya duka mereka sedikit terobati karena pemerintah baik pusat, propinsi, maupun Kabupaten telah mengucurkan dana alokasi bagi korban gempa yang disalurkan melalui Tim Penanggulangan bencana alam ( PBA ) ditiap-tiap Kabupaten ke masing-masing korban yang di kordinir oleh Kelompok Masyarakat ( Pokmas) melalui Fasilitator Kecamatan.
Periode Awal penangan pasca Gempa, di Kab. Bandung untuk katagori rusak berat yang ditangani oleh Pemerintah pusat baru diturunkan sebesar 60 % berkisar antara Rp.9.940.000 persatu orang warga korban dari 10 ribu lebih rumah rusak itupun baru berkisar 1380 rumah saja , sedangkan katagori rusak sedang yang ditangani bersama baik pusat maupun propinsi, pengalokasianya pun baru setengahnya dari 6400 korban dengan kerusakan Sedang ( 1642 bantuan Pusat dan 4790 dari Propinsi ) itupun baru 60 persen saja berkisar Rp. 6.940.000,- sedangkan untuk warga korban dengan skala ringan, sudah direalisasikan keseluruhannya dari Pemerintah Kab. Bandung.
Masyarakat korban pun menyambut gembira dan berterima , kucuran dana tersebut walau tidak sesuai yang diharapkan dan tidak mencukupi untuk memperbaiki kerusakan, tetapi sedikit besar meringan beban korban. Bahkan ada juga korban yang tidak kebagian dana tersebut, hal ini ditengarai kurangnya pengakuratan data korban jiwa pada saat kejadian oleh tim dari pemerintah setempat.
Namun sangat disayangkan pengalokasiaan dana Bencana tersebut di jadikan ajang oleh oknum- oknum yang tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya.
Hal ini berdasarkan penelusuran kesejumlah desa di Kab. Bandung dan keterangan berbagai sumber. Banyak ditemukan penyimpangan seperti adanya data fiktif korban yang dilakukan oleh oknum Pokmas bekerjasama dengan Pemerintahan setempat, untuk menyerap dana gempa tersebut dengan memperbanyak jumlah korban padahal dilokasi tersebut hanya sedikit yang menjadi korban, ironisnya hal ini tampaknya sudah direncanakan, dan terkordinasi berbagai pihak baik Desa maupun Kecamatan. Bahkan tampaknya hal ini tidak melalui prosedur penyurveian.
Langganan:
Postingan (Atom)